Ketua PBNU Komentari Tayangan Azan Ganjar Pranowo, Singgung Pilgub DKI Jakarta 2017
![Ketua PBNU Komentari Tayangan Azan Ganjar Pranowo, Singgung Pilgub DKI Jakarta 2017](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2023/09/10/konten-video-azan-magrib-di-salah-satu-televisi-swasta-yang-o2p9.jpg)
jpnn.com - JAKARTA – Tayangan azan di sebuah TV swasta yang menampilkan bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo menuai sorotan dari sejumlah kalangan.
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Nasyirul Falah Amru ikut menyatakan pendapat.
Menurut Gus Falah, sapaan akrabnya, tayangan azan yang menampilkan Ganjar Pranowo bukan politik identitas.
Gus Falah menjelaskan bahwa praktik politik identitas berwujud "penyerangan" terhadap tokoh, kandidat, maupun kelompok dengan identitas suku, ras, gender, maupun agama tertentu.
"Politik identitas yang harus ditolak adalah mengapitalisasi perbedaan ras, etnis, gender, maupun agama untuk tujuan politik tertentu," kata anggota DPR itu dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (13/9).
Gus Falah mencontohkan politik identitas pernah untuk menyerang Megawati Soekarnoputri pada Pemilu 1999.
Kala itu propaganda bahwa perempuan tidak boleh jadi pemimpin, dan propaganda itu menjadikan dalil-dalil agama sebagai pembenaran.
"Inilah politik identitas, menyerang identitas, dalam hal ini gender orang lain dengan menjadikan agama sebagai pembenaran untuk tujuan politik," kata Gus Falah.
Ketua PBNU Nasyirul Falah Amru atau Gus Falah ikut menyatakan pendapat soal tayangan azan yang menampilkan Ganjar Pranowo.
- Kapolri dan Ketua PBNU Membahas Keberagaman dan Isu Kekerasan di Lingkungan Pendidikan
- Kerja Sama Polri-PBNU Dinilai Efektif Kurangi Kekerasan di Pesantren
- AKBP Bintoro Dipecat, Komisi III DPR: Bersih-Bersih Polri Harus Menyeluruh
- Komisi III DPR Dalami Dugaan Perlindungan Kapolda Kalbar terhadap Anggotanya
- Megawati Anggap Ganjar Sudah Benar Bersikap Tolak Kedatangan Israel ke Indonesia
- Presidium MLB NU Sentil Gus Yahya soal Program Makan Bergizi Gratis