Ketua Pemuda Muhammadiyah Pertanyakan Aksi PA 212 di MK
jpnn.com, JAKARTA - Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto menilai aksi yang digagas Persaudaraan Alumni 212 tak relevan jika ingin digelar saat Mahkamah Konstitusi (MK) mengumumkan putusan sengketa Pilpres 2019.
"Saya kira tidak ada relevansinya, tidak boleh melakukan upaya aksi-aksi yang menekan proses yang sudah sangat terbuka," kata Sunanto saat dihubungi, Senin (24/6).
BACA JUGA : Yusril Ihza Mahendra Bantah Pemberitaan Terkait Kutipan Alquran Saat Sidang MK
Menurut Sunanto, aksi itu justru memiliki motif untuk menggiring opini. Aksi itu juga menunjukkan disintegrasi kepada kelompok mereka sendiri, mengingat Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno sudah meminta tidak ada unjuk rasa.
"Saya kira itu tidak boleh dilakukan terus menerus dengan landasan bahwa payung hukum dan gugatan hukum sudah dilakukan dan sidangnya juga sudah sangat terbuka," kata Sunanto.
BACA JUGA : Perkiraan Jumlah Massa Aksi PA 212 di MK 26 – 28 Juni
Sunanto juga menilai tema halalbilhalal dan menyambut kemenangan Prabowo - Sandi harus dihindari. Sebab, narasi itu bisa memecah belah bangsa dan membuat jarak antarmasyarakat.
"Jadi bukan putusannya yang membuat gap, tapi narasinya yang memang mereka mau membuat gap itu. Nah, itu yang saya kira harus dihindari," tandas dia. (tan/jpnn)
Aksi Superdamai di depan gedung Mahkamah Konstitusi pada 26 hingga 28 Juni 2019 akan tetap digelar PA 212.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Berdiri di Depan Massa Reuni Akbar PA 212, Habib Rizieq Menyampaikan Pesan, Lantang
- Lihat Itu Massa Reuni Akbar PA 212 yang Beraksi Hari Ini, Mars FPI Menggema di Monas
- 5 Tuntutan 3 Ormas Islam, Nomor 2 Meminta 8 Hakim MK Tobat
- Novel Bamukmin Ungkap Alasan Dukung Prabowo di 2024, Oh Ternyata
- Buntut Kesesatan Ponpes Al Zaytun, FPI Hingga PA 212 Segera Turun ke Jalan
- Bisa Jadi Novel Bamukmin Mendukung Ganjar Pranowo sebagai Capres, Begini