Ketua Perpadi: Impor Beras Tak Diperlukan Tahun Ini
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Sutarto Alimoeso mengingatkan jajaran Bulog di periode tahun ini untuk segera melakukan penyerapan panen raya secara maksimal.
Sebab, kata Alimoeso, Maret dan April adalah bulannya produksi, saat di mana para petani mulai menyambut datangnya pundi-pundi (beras).
"Panen Maret dan April ini harus segera diserap, sebab kalau tidak petani dan penggilangan akan jadi korban karena mereka tidak punya outlet. Oleh sebab itu menurut saya, tahun ini belum perlu mengeluarkan kebijakan impor," kata Alimoeso dalam program Indonesia Business Forum TVOne, Rabu (10/3).
Lebih lanjut, Alimoeso menambahkan, kebijakan impor baru sebatas wacana, sehingga masih bisa dipertimbangkan dengan matang.
"Seperti yang disampaikan Kemendag alhamdulillah ini masih wacana. Tentu kami berharap ada pertimbangan yang matang," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Muhammad Firdaus mengatakan, kebijakan impor tidak perlu dilakukan. Pasalnya, semua prediksi baik dari BPS maupun FAO menyebutkan bahwa produksi pangan di 2021 akan jauh lebih baik dibandingkan tahun lalu.
"BPS merilis dan kelihatannya kebutuhan pangan kita (Indonesia) cukup. Jadi tidak perlu impor," ujarnya.
Kedua, lanjut dia, kalau mempelajari persiapan sampai akhir tahun. BPS dan FAO juga menunjukan data, di mana produksinya positif, perkiraannya lebih baik dibanding 2020.
Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Sutarto Alimoeso mengingatkan jajaran Bulog di periode tahun ini untuk segera melakukan penyerapan panen raya secara maksimal
- Soal Rencana Impor Beras 1 Juta Ton, DPR Minta Pemerintah Serap Gabah Petani Lokal Dahulu
- Pengamat Pertanian Sebut Impor Beras Langkah yang Tepat
- Jokowi Bilang Bakal Bisiki Prabowo Soal Hal Penting Ini
- Kepengurusan Baru, Akindo Fokus pada Kolaborasi & Ketahanan Pangan
- Kebijakan Impor Beras Dinilai Efektif Jaga Stabilitas Harga
- Pengamat Sebut Kepala Bapanas Tidak Mampu Tangani Urusan Beras Nasional