Ketua PP PMKRI Soroti Dua Isu Penting Saat Bertemu Menteri Komdigi RI

Ketua PP PMKRI Soroti Dua Isu Penting Saat Bertemu Menteri Komdigi RI
Ketua Presidium Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI) Periode 2024-2026 Susana Florika Kandaimu (keempat dari kanan, berbaret merah) bersama para ketua umum ormas yang tergabung dalam Kelompok Cipayung Plus bertemu Menteri Kominikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid di Kantor Komdigi, Jakarta, Kamis (20/11). Foto: PP PMKRI

jpnn.com, JAKARTA - Para ketua umum organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Cipayung (Plus) melakukan pertemuan dengan Menteri Kominikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid di Kantor Komdigi, Jakarta, Kamis (19/11).

Untuk diketahui, sebutan Kelompok Cipayung merujuk pada tempat pertemuan lima organsasi mahasiswa pada 21-22 Januari 1972 di Cipayung, Bogor, Jawa Barat. Kelima ormas tersebut adalahHimpunan Mahasiswa Islam (HMI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI).

Ketua Presidium Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI) Periode 2024-2026 Susana Florika Kandaimu saat bertemu Menkomdigi bersama ormas dari Kelompok Cipayung menyampaikan dua isu krusial yang sedang berkembang, yaitu literasi digital dan kesetaraan gender dalam ruang digital.

Menurut Susan sapaan akrabnya, literasi digital menjadi hal yang sangat mendesak di tengah perkembangan teknologi yang pesat.

“Sebagai generasi muda yang terus berinteraksi dengan berbagai platform digital, tentu membutuhkan pemahaman yang baik cara mengakses, mengelola, dan mengevaluasi informasi di dunia maya. Literasi digital bukan hanya soal keterampilan teknis, tetapi juga etika dan kewaspadaan terhadap potensi ancaman seperti hate speech, hoaks, rasisme, cyber bullying,” ujar Susan.

Susan menambahkan pertumbuhan atau dinamika teknologi begitu kencang.

Oleh karena itu, menurut Susan, sudah selayaknya digunakan untuk berbagai hal yang produktif dan bermanfaat.

“Indonesia negara demokrasi. Kita juga menjunjung yang namanya hak untuk bebas berekspresi dan menjaga ikatan kolektif sebagai satu bangsa. Jadi, dit engah dinamika teknologi yang begitu kencang dibutuhkan pengetahuan dan kesadaran kolektif untuk menggunakan media sosial dengan baik, benar dan bijak,” ujar Susan.

Para ketua umum yang tergabung dalam Kelompok Cipayung (Plus) termasuk PMKRI melakukan pertemuan dengan Menteri Kominikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News