Ketua PPATK Cium Politik Uang di Munas Kadin
Minggu, 26 September 2010 – 19:19 WIB
JAKARTA - Ketua Pusat Pelaporan Analisa dan Transaksi Keuangan (PPATK) mengantongi informasi tentang adanya transaksi uang dalam pemilihan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin). Bahkan, dari pengakuan Yunus Husein, harga satu suara berkisar antara Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar.
Yunus Husein mengungkapkan hal itu melalui akun Twitter, Minggu (26/9). "Pemilihan Ketua Umum Kadin diwarnai politik uang. Bbrp (beberapa) calon Ketum menawarkan uang kpd (kepada) calon pemilihnya. Harusnya ini dilarang," tulis Yunus.
Baca Juga:
Menurutnya, asosiasi yang punya hak suara ada yang minta Rp 500 juta. Sedangkan Kadin daerah (Kadinda) minta Rp 1 miliar kepada calon yang minta didukung. "Ada salah satu kandidat yang menghabiskan Rp 25 miliar," sebutnya.
Anggota Satgas Anti Mafia Hukum itu menegaskan, seharusnya praktik seperti itu tidak terjadi. "Kalau terjadi penyuapan dalam pemilihan Ketua Umum Kadin, ini dapat melanggar UU Nomor 11 Tahun 1980 tentang Tindak Pidana Suap," tandas Yunus.
JAKARTA - Ketua Pusat Pelaporan Analisa dan Transaksi Keuangan (PPATK) mengantongi informasi tentang adanya transaksi uang dalam pemilihan Ketua
BERITA TERKAIT
- Le Minerale Tanam Ratusan Ribu Pohon yang Tersebar di Berbagai Wilayah Indonesia
- Indonesia Punya 106 Ribu Apoteker, 60 Persennya Terkonsentrasi di Jawa
- Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Wilayah Ini, BMKG Imbau Masyarakat Waspada
- Ruang Amal Indonesia dan ZIS Indosat Segera Buka Program Amal Vokasi di KITB
- Said PDIP: Ibu Megawati Memang Tulus Bilang Terima Kasih kepada Prabowo, MPR, dan Rakyat
- Kuasa Hukum Tepis Isu Miring Terkait Eks Dubes RI untuk Nigeria Usra Hendra Harahap