Ketua PPATK Cium Politik Uang di Munas Kadin

Ketua PPATK Cium Politik Uang di Munas Kadin
Ketua PPATK Cium Politik Uang di Munas Kadin
JAKARTA - Ketua Pusat Pelaporan Analisa dan Transaksi Keuangan (PPATK) mengantongi informasi tentang adanya transaksi uang dalam pemilihan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin). Bahkan, dari pengakuan Yunus Husein, harga satu suara berkisar antara Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar.

Yunus Husein mengungkapkan hal itu melalui akun Twitter, Minggu (26/9). "Pemilihan Ketua Umum Kadin diwarnai politik uang. Bbrp (beberapa) calon Ketum menawarkan uang kpd (kepada) calon pemilihnya. Harusnya ini dilarang," tulis Yunus.

Menurutnya, asosiasi yang punya hak suara ada yang minta Rp 500 juta. Sedangkan Kadin daerah (Kadinda) minta Rp 1 miliar kepada calon yang minta didukung. "Ada salah satu kandidat yang menghabiskan Rp 25 miliar," sebutnya.

Anggota Satgas Anti Mafia Hukum itu menegaskan, seharusnya praktik seperti itu tidak terjadi. "Kalau terjadi penyuapan dalam pemilihan Ketua Umum Kadin, ini dapat melanggar UU Nomor 11 Tahun 1980 tentang Tindak Pidana Suap," tandas Yunus.

JAKARTA - Ketua Pusat Pelaporan Analisa dan Transaksi Keuangan (PPATK) mengantongi informasi tentang adanya transaksi uang dalam pemilihan Ketua

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News