Ketua Umum
Oleh: Dahlan Iskan
jpnn.com - POLITIK begitu cair belakangan ini. Manuver begitu dinamis. Pemilu kian dekat –untuk ukuran politik.
Asyik.
PKB bertemu PKS itu langka. Apalagi kalau sampai bikin ''koalisi semut merah'' –seperti yang mereka wacanakan.
Jokowi ke ruang kerja Megawati itu mencairkan gonjang-ganjing isu banteng-celeng. SBY Demokrat bertemu Surya Paloh Nasdem itu aneh tapi nyata.
Manuver-manuver itu adalah seperti sebuah reaksi. Terutama reaksi terhadap aksi tiga partai. Golkar, PAN, dan PPP membentuk Koalisi Indonesia Bersatu. Lima partai anggota koalisi pemerintah tidak diajak: Anda sudah tahu siapa yang lima itu.
Masih ada satu aksi besar lagi yang terjadi hari-hari itu: yakni penampilan Presiden Jokowi di depan Rakernas Relawan Projo.
Dari berbagai aksi dan reaksi itu, terlihatlah bahwa semuanya masih serbaabu-abu. Dan itu membuat perbincangan di medsos –pengganti obrolan di warung kopi– menjadi kian asyik.
Semua manuver itu hebat. Namun, tidak ada yang hebatnya mengalahkan tiga video yang viral tiga hari terakhir.
Kesan umum yang muncul: Jokowi lagi menghadap Megawati. Yakni Jokowi yang bukan presiden Republik Indonesia, tetapi Jokowi yang kader partai. Yang harus tunduk.
- Pramono-Rano Bakal Perbanyak Rusun Mix-Used, Gabungkan Perumahan, Hingga Gerai UMKM
- ISeaM Desak Jokowi Bertanggung Jawab Atas Keppres PSN PIK 2
- Senayan juga Menyorot Seleksi Honorer Jadi PPPK 2024
- Kabinet Ramping
- Puan Yakin Megawati dan Prabowo Berkeinginan Bertemu Secepatnya
- Heboh Demonstrasi di Kemendiktisaintek, Ketua DPR Singgung Transparansi