Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa: Hari Santri Momentum Antikekerasan

Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa: Hari Santri Momentum Antikekerasan
Deklarasi Nasional Santri Terlindungi untuk Kebangkitan Negeri pada upacara Hari Santri di Bekasi. Foto: source for JPNN

“Sejak dahulu, pondok pesantren terbukti telah melahirkan banyak tokoh tidak hanya pahlawan dan negarawan, tetapi juga profesional, pengusaha dan sebagainya,” kata Erma yang juga Anggota DPR RI ini.

Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur'an wal Hadits yang didirikan oleh KH Abu Bakar Rahziz dan Nyai Hj. Badriyah Fayumi itu memiliki konsep pendidikan, yaitu Pendidikan Terintegrasi Kader Ulama, Pemimpin Berakhlak Qur’ani, dan Berwawasan Kebangsaan.

"Deklarasi Nasional Santri Terlindungi untuk Kebangkitan Negeri sejalan dengan visi misi dan moto kami, Pendidikan berkualitas untuk semua, tanpa kekerasan dan tanpa diskriminasi. Sejak awal berdiri, Mahasina memiliki konsep sebagai Pondok Pesantren yang ramah anak dan anti terhadap kekerasan di lingkungan Pondok," kata Kiai Abu.

Selain Neng Eem Marhamah dan Sujatmiko, turut hadir dalam Deklarasi Nasional tersebut, Ketua Fraksi PKB DPR RI Jazilul Fawaid, dan Anggota DPR RI Fraksi PKB lainnya yakni Ida Fauziyah, Arzetti Bilbina, Nihayatul Wafiroh, dan Ratna Juwita Sari. (*/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

Perempuan Bangsa menggelar Deklarasi Nasional Santri Terlindungi untuk Kebangkitan Negeri saat Hari Santri.


Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News