Ketua Umum
Oleh: Dahlan Iskan
Memang ada falsafah Jawa ini: mengalah untuk menang. Itu lebih baik daripada berebut menang tetapi kalah.
Rasanya semua orang kini harus belajar menahan ego seperti Presiden Jokowi mampu melakukannya di depan Megawati.
Kesimpulan saya: hari itu Megawati menang. Hari itu Jokowi menang.
Banyak yang bertanya: siapa yang membuat video di ruang kerja Megawati itu. Ada yang menebak: Pramono Anung. Ia adalah Menseskab yang juga mantan sekjen PDI Perjuangan.
Yang pasti: bukan Puan.
Justru Puan terlihat lagi membuat video. Di situ Puan menyebutkan siapa saja yang ada di ruangan itu. Ada nama Pramono, tetapi tidak terlihat di video. Berarti Pramono yang memegang HP untuk memvideo itu.
Melihat video-video itu bisa saja tiap orang berbeda penilaian. Berbeda kesan.
Suasana kebatinan Anda pasti berbeda dengan Anda yang lain. Dan itu akan memengaruhi suasana kebatinan berikutnya setelah Anda dan Anda melihat video yang viral kemarin itu.
Kesan umum yang muncul: Jokowi lagi menghadap Megawati. Yakni Jokowi yang bukan presiden Republik Indonesia, tetapi Jokowi yang kader partai. Yang harus tunduk.
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya
- Jokowi Aktif Mendukung Paslon Tertentu, Al Araf: Secara Etika Itu Memalukan
- Al Araf Nilai Jokowi Memalukan Turun Kampanye di Pilkada 2024
- Hasto PDIP: Bu Megawati Mencoblos di Kebagusan bareng Keluarga
- Pengamat Heran PDIP Protes Mega Ada di Stiker 'Mau Dipimpin Siapa?'
- Mampir Guyon