Ketum ADKASI Serukan Honorer K2 Golput
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia (ADKASI) Lukman Said menyerukan honorer K2 (kategori dua) yang belum juga diangkat jadi CPNS, untuk tidak menggunakan hak pilihnya alias golput pada pemilu 2019.
Politikus PDI Perjuangan yang saat ini menjabat ketua DPRD Mamuju Utara, Sulbar, sikap golput sebagai bentuk protes atas ketidakjelasan revisi UU ASN (aparatur sipil negara). "Jika UU ASN tidak juga disahkan tahun ini, golput pemilu," ujar Lukman yang dihubungi JPNN, Senin (30/4).
Ajakan golput pemilu bagi honorer K2 ini, menurut Lukman bukan tanpa alasan. Selama ini honorer K2 telah mengabdi belasan hingga puluhan tahun. Namun, mereka tidak dihargai dan sama sekali tidak mendapat perhatian pemerintah. Wajar jika momen politik dan Pilkada serentak, menyuarakan gerakan golput 2019.
"Kalau ADKASI tidak mungkin golput. Yang golput ratusan ribu honorer K2. Bisa dibayangkan berapa banyak suara rakyat yang tidak tersalurkan. Karena apa? Karena mereka kecewa dengan pemerintah," serunya.
Terlahir dari parlemen jalanan, Lukman mengaku tidak gentar menghadapi risiko atas sikapnya menyerukan golput pemilu. Dia juga tidak takut kehilangan jabatan jika itu risiko memerjuangkan orang-orang yang terzalimi, seperti dialami para honorer K2.
"Perjuangan ini tidak ada muatan politik karena kami lahir dari kampung. Bukan pengin jadi penguasa tapi jadi abdi masyarakat," tutupnya. (esy/jpnn)
Ketum ADKASI Lukman Said terang-terangan menyerukan honorer K2 untuk golput pada pemilu 2019 karena revisi UU ASN belum ada kejelasan.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2 Bagi Honorer TMS Sudah Dibuka, Cukup Unggah 2 Dokumen
- Dirjen Nunuk Tegaskan P1 Tetap Prioritas Penempatan PPPK 2024
- BKD Tolak Honorer Non-Database BKN Ikut Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2
- Bukan Bocoran, Materi Soal Seleksi Kompetensi PPPK 2024 Seperti Ini Dikeluhkan Honorer
- Wamendagri Pastikan Hasil Pilkada Jakarta Valid Meski Angka Golput Tinggi
- Partisipasi Pemilih Rendah, Pilkada Jakarta 2 Putaran Dinilai Realistis