Ketum API Sebut Panas Bumi Berpotensi Besar Sebagai Sumber Energi Terbarukan
"Dengan begitu banyak tantangan, Asosiasi Panas bumi Indonesia (API) berperan untuk menjadi pelopor di industri panas bumi secara luas, dengan visi terus menyuarakan dan mendorong percepatan pengembangan dan teknologi panas bumi di Indonesia," katanya.
Julfi lebih lanjut mengatakan keterlibatan aktif pada forum 'The 10th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2024' juga merupakan langkah strategis.
Terutama dalam membangun jaringan, berbagi pengetahuan dan memperkuat sinergi semua pemangku kepentingan dalam industri ini.
Sementara itu Ketua Pelaksana The 10th IIGCE 2024 Boyke Bratakusuma mengatakan konvensi yang digelar merupakan platform penting untuk mendukung dan mempercepat pengembangan panas bumi di Indonesia.
"Kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta sangat penting untuk mencapai target ambisius ini. Kami berharap melalui IIGCE 2024 lebih banyak investor tertarik berinvestasi di sektor panas bumi dan mendukung pengembangan teknologi lokal," katanya.
IIGCE adalah salah satu bentuk implementasi nyata dari Asosiasi Panas Bumi Indonesia atau Indonesian Geothermal Association menjadikan IIGCE sebagai wadah mendukung perkembangan panas bumi di Indonesia.
API bekerja sama dengan On Us Asia. Diharapkan konvensi dapat bermanfaat, relevan dan lebih inovatif bagi pengetahuan yang akan menghasilkan tindakan lebih nyata. (gir/jpnn)
Ketua Umum API Julfi Hadi menyebut panas bumi memiliki potensi besar sebagai sumber energi terbarukan.
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang
- Mitos atau Fakta 94 Persen Warga Jabodetabek Pernah Beli Frozen Food, Ninja Xpress Ungkap Faktanya
- Pengamat: Masyarakat Nantikan Tata Kelola Tambang yang Berpihak, Bukan Janji Manis
- Selamat! 519 Peserta Lulus Pertamina UMK Academy
- Perihal Kenaikan PPN 12 Persen, Pengamat: PDIP Harus Bertanggung Jawab
- Pupuk Kaltim Raih Predikat Gold Star Investortrust ESG Awards 2024
- Ada 3 Program Diskon Menjelang Nataru, Menko Airlangga Targetkan Rp 80 Triliun Tercapai