Ketum APJATI Sebut Ada Potensi Ratusan Ribu PMI di Luar Negeri Kehilangan Hak Memilih
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (APJATI) Ayub Basalamah minta penyelenggara Pemilu untuk mendata pekerja migran Indonesia (PMI) di luar negeri secara benar dan akurat.
Dia menilai ada potensi ratusan ribu PMI di luar negeri akan kehilangan suara.
Ayub mengaku dirinya mendapat laporan dari jaringan pemerhati PMI di luar negeri akan dugaan pendataan calon pemilih dari unsur PMI dilakukan secara tidak benar.
"Data PMI yang dimasukan adalah data lama sehingga tidak akurat," kata Ayub dalam keterangannya, Minggu (14/1).
Dia juga menjelaskan ratusan ribu PMI di Malaysia terancam kehilangan hak konstitusinya karena tidak validnya data yang dicatat oleh Panitia Pemilu di luar Negeri.
Ayub Basalamah minta semua pihak yang terlibat dalam pemilu, termasuk Presiden Joko Widodo untuk memerintahkan perbaikan pendataan calon pemilih khususnya PMI di semua negara di luar negeri.
"Agar hak konstitusional PMI dijamin dan mereka bebas memilih kandidat yang mereka anggap terbaik," lanjutnya.
Dia juga menyebutkan di Negara lain juga terdapat dilaporkan keterbatasan panitia pemilu membuat kesulitan pencocokan data PMI.
Ketum APJATI Ayub Basalamah minta penyelenggara Pemilu untuk mendata pekerja migran Indonesia (PMI) di luar negerai secara benar dan akurat
- PMI yang Jadi Korban Pembunuhan di Hongkong Dipulangkan ke Tanah Air
- Menteri Karding Tugaskan Anak Buah Bantu Mila Dapatkan Ijazah Ditahan Penyalur PMI
- Bawaslu dan CNE Timor Leste Teken Perjanjian Kerja Sama, Ini Harapan Sekjen Ichsan Fuady
- BPK Diminta Audit Dana Hibah Pemilu dan Pilkada 2024
- Seorang PMI jadi Korban Pembunuhan di Hong Kong, Terduga Pelaku Sudah Ditahan
- Gandeng Klub Sepak Bola Jurnalis, KPU DKI Ajak Masyarakat Berkontribusi di Pilkada