Ketum APJATI Sebut Ada Potensi Ratusan Ribu PMI di Luar Negeri Kehilangan Hak Memilih
"Jika ini dibiarkan, PMI di negara itu akan kehilangan hak memilih," tegasnya.
Dia juga meminta Bawaslu untuk segera turun tangan mengatasi masalah tersebut.
Ayub mengkhawatirkan kekacauan pendataan pemilih para PMI akan berdampak luas seperti permintaan pemilu diulang.
"Dampak lainnya, keluarga PMI di dalam negeri akan apatis sehingga tidak akan menggunakan hak pilihnya," pungkas Ayub.
Sebelumnya, sejumlah pria mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Peduli Pemilu menggelar unjuk rasa di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (11/1) siang.
Mereka menyampaikan aspirasi terkait Warga Negara Indonesia (WNI) yang kesulitan mendaftar sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 di Malaysia.(mcr8/jpnn)
Ketum APJATI Ayub Basalamah minta penyelenggara Pemilu untuk mendata pekerja migran Indonesia (PMI) di luar negerai secara benar dan akurat
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra
- PMI yang Jadi Korban Pembunuhan di Hongkong Dipulangkan ke Tanah Air
- Menteri Karding Tugaskan Anak Buah Bantu Mila Dapatkan Ijazah Ditahan Penyalur PMI
- Bawaslu dan CNE Timor Leste Teken Perjanjian Kerja Sama, Ini Harapan Sekjen Ichsan Fuady
- BPK Diminta Audit Dana Hibah Pemilu dan Pilkada 2024
- Seorang PMI jadi Korban Pembunuhan di Hong Kong, Terduga Pelaku Sudah Ditahan
- Gandeng Klub Sepak Bola Jurnalis, KPU DKI Ajak Masyarakat Berkontribusi di Pilkada