Ketum Baranusa Khawatir Peristiwa 1998 Bakal Terulang
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Barisan Relawan Nusantara (Baranusa) Adi Kurniawan mengkritik perselisihan tiga menteri di Kabinet Indonesia Maju dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Perselisihan disebut mengemuka terkait pendistribusian bantuan sosial yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta.
Ketiga menteri dimaksud yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, dan Menteri Sosial Juliari Batubara.
Menurut Adi, tidak pantas perselisihan dipertontonkan di hadapan publik. Apalagi rakyat sedang mengalami situasi sulit akibat dampak dari pandemi Covid-19.
"Sebagai pejabat publik yang dipercaya rakyat dalam mengelola negara seharusnya melakukan kerja sama. Bukan malah mempertontonkan hal-hal yang tidak penting," ujar Adi lewat pesan tertulisnya, Sabtu (9/5)
Adi kemudian memaparkan penilaiannya terkait pendistribusian bansos yang dilakukan pemerintah selama ini.
Menurutnya, bansos yang disalurkan kemensos maupun pemprov DKI Jakarta sama-sama terkesan semrawut, tidak tepat sasaran dan tidak merata.
"Perut rakyat tidak bisa ditunda. Para menteri dan pemerintah daerah tersebut seharusnya segera melakukan evaluasi secara bersamaan dan segera memperbaiki kinerja yang ada," katanya.
Ketum Baranusa Adi Kurniawan khawatir peristiwa kerusuhan 1998 terulang lagi di masa pandemic virus corona COVID-19.
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku
- Buntut PPN 12 Persen, Pemerintah Bebaskan PPH ke Pekerja Padat Karya
- Ternyata Daging hingga Listrik Kena PPN 12 Persen, Begini Kriterianya
- Tarif PPN Resmi jadi 12 Persen, Sri Mulyani: Masih Relatif Rendah
- Menkeu: APBN Defisit Rp 401 Triliun
- Menkeu Sri Mulyani Buka-bukaan soal Nasib Ekonomi Indonesia pada 2025