Ketum BMI: Puan Maharani Sosok Pemimpin Nasionalis-Religius
“Jadi, kalau selama ini oligarki itu mendominasi, itu karena pemimpin kita tidak punya kekuatan. Memang pemimpin itu tidak mesti populer, karena yang penting dia kuat sebagai pemimpin. Tidak mudah didikte untuk menghantarkan bangsa dan negara lebih baik lagi. Dan, itu ada pada kepemimpinan Ibu Puan Maharani,” ujar Hamka.
Selain itu, menurut Hamka, Puan mempunyai modal kepemimpinan nasionalis – religius yang diwariskan langsung dari Bung Karno, Megawati dan Taufiq Kiemas.
Menurut Hamka, bicara Bung Karno jelas adalah sosok nasionalis tulen, tetapi juga menggali sumber kekuatan politiknya bersama tokoh-tokoh Islam seperti Hos Cokroaminoto pendiri Serikat Islam sekaligus mertua Bung Karno sendiri.
Bukan hanya itu, Bung Karno memiliki kedekatan khusus dengan tokoh-tokoh Islam serta menjadi orang pertama di PBB yang menyampaikan pesan Al-Qur’an di hadapan pemimpin-pemimpin dunia.
Selama ini, Hamka melihat Puan banyak memberi perhatian pada kegiatan-kegiatan keagamaan seperti ibadah haji, memastikan anak-anak banyak menghafalkan Quran, pengajian dan belum lama ini mempersembahkan sebuah Masjid At Taufiq di halaman kantor sekolah partai PDI Perjuangan.
“Jadi, kekuatan nasionalis-religius itu lengkap ada pada sosok Ibu Puan. Dan, ini ideal untuk Indonesia karena yang mampu menjaga Pancasila tetap tegak ke depan adalah kekuatan nasionalis-religius itu. Ibu Puan memiliki dua-duanya,” pungkas Hamka.(fri/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Ketum BMI menilai Ibu Puan merupakan sosok pemimpin yang kuat karena kombinasi antara kekuatan nasionalis-religius yang dibutuhkan bangsa Indonesia saat ini.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
- Cucun Hadiri Kolaborasi Medsos DPR RI dengan Masyarakat Digital di Lembang
- SHP Pemprov Bali Belum Dicoret dari Daftar Aset, Wayan Sudirta DPR Minta Penjabat Gubernur Taati Hukum
- Debat Pamungkas, Andika Singgung 3,37 Juta Rakyat Miskin di Jateng
- Hasto PDIP Sebut Kedekatan Anies dengan Pram-Doel Akibat Demokrasi yang Dikebiri
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral
- Megawati Dengar Ada Institusi Negara Tak Netral Pas Pilkada, Sampai Pakai Intimidasi