Ketum GMNI Menolak Gerakan Pemakzulan Presiden Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Imanuel Cahyadi menyatakan pihaknya menolak gerakan pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu sebagai respons atas poster digital berisi rencana aksi demonstrasi bertajuk 'Geruduk Istana' yang viral di media sosial.
Poster digital itu berisi tuntutan menurunkan Presiden Jokowi pada 1 Februari.
Berbagai logo organisasi kemahasiswaan pun dicantumkan di poster tersebut, antara lain GMNI,HMI, PMII, GMKI, PMKRI, IMM dan lain-lain dengan narahubung bernama Aan serta Ketua BEM UI nonaktif Melki Sedek Huang.
Imanuel menegaskan bahwa poster digital soal aksi Geruduk Istana tersebut hoaks.
"Poster digital itu hoaks. Saya selaku ketua umum GMNI menolak tegas pencantuman logo GMNI di situ, karena kami menolak gerakan yang mengingkari prosedur demokrasi semacam itu," ujar Imanuel, Selasa (30/1).
Imanuel mengatakan bangsa ini sudah menyepakati bahwa pergantian kekuasaan dalam sistem demokrasi dilakukan melalui pemilu, bukan memaksa MPR untuk memberhentikan atau memakzulkan presiden.
Dia menjelaskan berdasarkan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pemberhentian presiden bisa dilakukan bila memenuhi lima syarat.
Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Imanuel Cahyadi menyatakan pihaknya menolak gerakan pemakzulan Presiden Jokowi.
- Anak Pungut
- Benarkah Prabowo Melanjutkan Program Jokowi? Nih Jawabannya
- Pertemuan Megawati dan Prabowo Bakal Memecah Dominasi Jokowi
- Analisis Pengamat soal Pertemuan Megawati-Prabowo, Silakan Disimak
- Prabowo Meresmikan 26 Pembangkit Listrik, 11 Transmisi & Gardu Induk, Targetkan Swasembada Energi
- KPK Ingatkan Batas Akhir Lapor LHKPN 21 Januari, Bagaimana untuk eks Menteri era Jokowi?