Ketum HPJI Paparkan Kendala Jalur Logistik yang Mesti Dibenahi Pemerintahan Prabowo

Ketum HPJI Paparkan Kendala Jalur Logistik yang Mesti Dibenahi Pemerintahan Prabowo
Ketua Umum Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) Hedy Rahadian soal jalur logistik. Foto: supplied

"Banyak jalan kita dalam keadaan rusak, ya, ini masalah ODOL ini sampai sekarang enggak selesai," ucap mantan direktur jenderal Bina Marga Kementerian PUPR ini.

Lantaran banyaknya masalah penyaluran logistik melalui jalan raya tu, Hedy mendorong pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang mengoptimalkan jalur lain, seperti kereta api atau jalur laut.

Hal itu menurutnya sudah berlangsung dalam penyaluran logistik pada negara-negara maju di Eropa. Di mana logistik via jalan raya hanya 70 persen, sisanya 20 persen pakai kereta api, 10 persen lewat laut.

Sementara, di Indonesia 90 persen masih mengandalkan penyaluran logistik via jalan raya.

Hedy menyebut penyaluran logistik melalui jalan raya memang efisien untuk jarak dekat, tetapi tidak jarak menengah dan jauh.

"Jarak menengah itu adalah kereta api yang lebih efisien. Kalau jarak jauh itu laut yang lebih efisien," kata Hedy.

Dia pun optimistis pemerintahan Prabowo-Gibran yang punya visi melanjutkan program Jokowi, dapat menciptakan berbagai perbaikan agar penyaluran logistik lebih optimal lagi demi mewujudkan Indonesia Emas 2045.

"Sekarang ini, sedang disiapkan Keppres tentang sistem logistik nasional. Nanti kita harapkan ini bahwa akan bisa dilanjutkan oleh pemerintahan yang baru," ujarnya.(fat/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

Ketum Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) Hedy Rahadian memaparkan kendala jalur logistik yang mesti dibenahi pemerintahan Prabowo mendatang.


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News