Ketum Ikatan Guru Tuding Pemda Sumber Kisruh PPDB
jpnn.com, JAKARTA - Ketum IGI (Ikatan Guru Indonesia) Muhammad Ramli Rahim menilai, terjadinya keributan seputar PPDB (penerimaan peserta didik baru) karena kesalahan pemda. Buktinya ada pemda yang bisa mengelola PPDB dengan baik dan teratur.
"PPDB ini kan bukan barang baru, sudah berlaku sejak tiga tahun yang lalu. Kenapa ributnya sekarang?," kata Ramli, Jumat (21/6).
"Jadi terlihat jelas kalau ada orangtua yang teriak itu karena anaknya baru tahun ini masuk sekolah lanjutan. Ini artinya karena alasan individu," sambungnya.
Sebenarnya, lanjut Ramli, jika pemerintah daerah kabupaten/kota dan provinsi sudah memetakan dengan baik jumlah siswa yang akan melanjutkan sekolahnya, maka masalah-masalah PPDB dengan sistem zonasi ini bisa diatur dengan baik.
Dia mencontohkan Pemkot Makassar yang sudah melakukan pemetaan jumlah sekolah dan siswa yang akan masuk SMP setahun sebelumnya, sehingga masalah yang mungkin akan timbul bisa diantisipasi lebih dulu.
BACA JUGA: Pengumuman Penting soal PPDB: Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 Direvisi
Dia menegaskan sistem zonasi ini tidak akan menghilangkan jiwa kompetesi antarsiswa. "Kompetesi akan bergeser bukan lagi antarsiswa tapi antarsekolah," ucapnya.
Diakuinya, mengubah mindset masyarakat terhadap sekolah unggulan atau favorit memang susah. Namun, bukan berarti tidak bisa. Ini sangat tergantung kebijakan pemda masing-masing.
Ketum Ikatan Guru Indonesia alias IGI mengatakan, PPDB bukan barang baru, mengapa baru sekarang ribut.
- Instruksi Terbaru Kemendikbudristek soal PPDB, Pemda Jangan Mengeyel
- Pemda Diminta Bentuk Satgas PPDB
- Cegah Bangku Kosong, Lestari Moerdijat Minta Syarat PPDB Disosialisasikan Secara Masif
- PPDB 2024 Jakarta: Muncul Sejumlah Masalah Teknis
- Wakil Ketua MPR Berharap Keterbukaan dalam Penerimaan Peserta Didik Baru Ditingkatkan
- Mbak Ita Pastikan PPDB Semarang 2024 Bersih dari Titip-Menitip