Ketum MUI Tak Mau Indonesia Jadi Khilafah, Ini Alasannya
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin meyakini sistem khilafah tak akan bisa diterapkan di Indonesia. Alasannya, sistem itu tak sesuai dengan perjanjian para bapak bangsa ketika mendirikan Indonesia.
“Kalau kita kan ada kesepakatan melalui Pancasila, UUD. Itu kesepakatan karena mekanisme terikat,” ujar Kiai Ma’ruf usai acara Doa Bersama dan Zikir Akbar Kejaksaan Agung dalam rangka Hari Bhakti Adhyaksa ke-58 di Jakarta Selatan, Jumat (20/7).
Rais aam syuriah Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) itu menjelaskan, khilafah berarti berbentuk kerajaan. Dia juga menentang upaya mewujudkan sistem khilafah dengan kekerasan dan teror.
“Itu menyalahi kesepakatan cara berjuang dalam Islam, tidak boleh radikal apalagi menggunakan cara-cara teroris,” ujarnya.
Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu menduga aksi teror yang marak belakangan ini karena provokasi pihak tertentu yang yang tidak punya komitmen kebangsaan dan kesepakatan dalam bernegara. “Dia keluar dari itu dan menempuh jalan lain, terjadilah konflik-konflik,” tegasnya.(mg1/jpnn)
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin meyakini sistem khilafah tak akan bisa diterapkan di Indonesia.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tangkap 3 Terduga Teroris di Sukoharjo, Densus 88 Sita Sajam di Rumah SQ
- Mobil Maung Jadi Kendaraan Dinas Pejabat, MUI: Bukti Dukung Produk Dalam Negeri
- Mediasi Gagal karena Jaksa Meminta Guru Honorer Supriyani Segera Masuk Ruangan
- MUI Konsel Imbau Warga yang Mengawal Guru Honorer Supriyani Tetap Tenang
- Pidato Perdana Presiden Prabowo Bangkitkan Optimisme Rakyat, MUI Sorot Isu Ini
- Indonesia Ajak PBB Perkuat Kerja Sama dengan ASEAN melalui Perwakilan di Jakarta