Ketum Partai Demokrat Bohongi SBY
Rabu, 22 Oktober 2008 – 17:26 WIB
Ketika ditanyakan apakah pergantiannya ini dilandasi oleh kegagalan Partai Demokrat dalam pilkada Jawa Barat, dirinya membantahnya. Hal ini karena kegagalan PD di Jabar sendiri merupakan kegagalan akibat kesalahan DPP dalam menentukan calonnya.
“Keputusan untuk mengusung pasangan yang kalah itu kan keputusan
DPP. Itu saya jalankan, padahal sebelumnya baik Dede Yusuf maupun Ahmad Heriawan telah meminta Demokrat untuk mendukung mereka, tapi mereka lebih memilih cagub dan cawagub yang kalah itu. Jadi itu tidak bisa dijadikan alasan untuk memecat saya, mereka tahu itu kok,” imbuhnya.
Ajeng juga mempertanyakan pemecatan dirinya yang bisa dikatakan aktif dan loyal kepada partai. Padahal banyak kader lainnya seperti pengurus-pengurus teras PD di DPD Jabar yang sudah tidak aktif karena berbagai alasan belum digantikan juga. “Mayjen Darsud Yusuf misalnya terlibat kasus BI, Mayjen Subarda tersangkut kasus Asabri dan sudah divonis satu tahun penjara, Prof Kalhi yang pindah ke DPP Hanura juga belum diganti, Mayjen Tayo Tarmadi anggota dewan pakar yang sudah keluar juga belum diganti. Sementara saya yang mati-matian bekerja membela dengan kendaraan yang bisa dikatakan pincang karena banyaknya kader-kader yang keluar maupun bermasalah ini malah diganti,” tandasnya.
Perilaku Hadi Utomo yang seperti ini, lanjut Ajeng bukanlah yang pertama. Sebelumnya Hadi Utomo juga telah memecat Ketua DPD PD Jatim, Banten dan beberapa lainnya. Dirinya menilai selama kepemimpinan Hadi Utomo, PD telah menjadi partai ecek-ecek. (Fas/JPNN)
JAKARTA - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat (PD) Jawa Barat, Raden Ajeng Ratna Suminar menuding Ketua Umum PD Hadi Utomo berbohong
BERITA TERKAIT
- Jenderal Polri Menjamin Penanganan Kasus Penembakan Siswa Semarang Transparan
- Katarina Minta Jaksa Segera Eksekusi Pelaku Pemalsuan Akta Setelah Kasasi Dikabulkan
- Pensiunan Notaris Diduga Dikriminalisasi dengan Sengketa Perdata yang Dipidanakan
- Kebakaran Melanda Rumah Padat Penduduk di Tanah Abang, Ini Dugaan Penyebabnya
- Tidak Seluruh Honorer Lulus PPPK 2024, Sudah Diantisipasi, 3 Alasannya
- PWNU Jateng Sebut Pilkada Membuktikan Kedewasaan Politik Warga