Ketum Partai Rakyat: MUI Sepertinya Bingung Sejak Labelisasi Halal Diambil Alih
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Rakyat Arvindo Noviar menyindir Majelis Ulama Indonesia (MUI) setelah seorang pemimpin lembaga tersebut berbicara tentang cara warung makan bersikap selama Ramadan 1443 Hijriah.
Dia merasa MUI saat ini mengalami kebingungan, setelah kewenangan lembaga yang berkantor di Jakarta Pusat itu tentang sertifikat halal dicabut.
Jadinya, kata Arvindo, MUI sampai meminta warung makan tidak memamerkan makanan saat berjualan di siang hari.
“Sejak labelisasi produk halal diambil alih oleh kemenag, MUI sepertinya bingung," kata dia dalam keterangan persnya, Selasa (29/3).
Tokoh muda itu mengaku tidak sepakat dengan MUI soal tata cara warung berbuka saat siang hari selama Ramadan.
Arvindo mengimbau kepada pemilik warung makan untuk tetap membuka warung makanan seperti biasa selama Ramadan.
"Tegas saya bersebrangan dengan MUI," ujar dia.
Arvindo kemudian membeberkan esensi dari berpuasa, yaitu bisa menahan segala godaan dan mengendalikan segala macam keinginan yang paling dasar, termasuk urusan makan dan minum.
Arvindo Noviar merasa tak terima dengan ucapan Ketua MUI Cholil Nafis meminta warung tidak memamerkan dagangan saat buka siang hari ketika Ramadan.
- Juru Dakwah Bakal Disertifikasi, Wantim MUI Memberi Masukan
- Sikap Tegas MUI terhadap Langkah-Langkah Presiden Prabowo
- Lemhannas & MUI Teken Nota Kesepahaman Pemantapan Nilai Kebangsaan
- Boikot Produk Pro-Israel Memanas, MUI: Jangan Terjebak Palestina Washing
- MUI Dukung Media Online yang Cerdas, Bijak dan Tangguh
- Boikot Produk Israel Dorong Ekonomi Lokal, Tidak Memicu PHK Massal