Ketum Pasbata Menilai Teror Kepala Babi sebagai Upaya Adu Domba

Ketum Pasbata Menilai Teror Kepala Babi sebagai Upaya Adu Domba
Aksi teror berupa pengiriman kepala babi dialamatkan kepada jurnalis Tempo, Francisca Christy Rosana atau Cica. Foto: Source for jpnn

jpnn.com - Ketua Umum Pasukan Bawah Tanah (Pasbata) David Febrian mengecam aksi teror berupa paket berisi kepala babi yang dikirim ke kantor media Tempo.

David menilai tindakan teror tersebut merupakan bentuk provokasi yang tidak dapat dibenarkan dalam negara demokrasi yang menjunjung tinggi kebebasan pers.

"Kita semua mendukung kebebasan pers, dan untuk teror-teror semacam ini jelas merupakan upaya adu domba. Ini adalah tindakan yang sengaja dibuat untuk memperkeruh situasi politik dan mengadu domba para elite politik dengan media," kata David dikutip dari keterangan tertulis, Senin (24/3/2025).

Dia pun menyarankan kasus teror kepala babi tersebut dilaporkan kepada polisi agar pelaku bisa ditangkap dan diproses hukum.

"Negara kita sudah mengatur kebebasan pers, jadi tidak perlu ada keraguan terkait itu. Jika ada ancaman atau teror, cukup laporkan saja ke aparat hukum agar bisa segera ditelusuri dan ditemukan pelakunya," tuturnya.

David mengatakan bahwa kebebasan pers di Indonesia sudah dijamin sejak era kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri hingga Prabowo Subianto.

"Tidak ada larangan ini dan itu sejak zaman Ibu Megawati hingga sekarang. Orang bebas saja membuat berita. Jadi, kalau ada yang mempertanyakan kebebasan pers, Presiden kita sangat terbuka. Jangan ragukan itu," ucapnya.

Pasbata juga meminta media untuk tetap fokus dalam menjalankan tugas jurnalistik dan tidak terprovokasi oleh aksi teror semacam ini.

Ketua Umum Pasbata David Febrian mengecam aksi teror berupa paket berisi kepala babi yang dikirim ke kantor media Tempo. Dia menilai itu upaya adu domba.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News