Ketum PBNU: Radikalisme Rusak Islam
Selasa, 25 Desember 2012 – 01:30 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj, menegaskan pentingnya menjalankan prinsip toleransi di tengah perayaan Natal dan Tahun Baru 2013. Radikalisme dalam bentuk teror dinilai justru merusak nama Islam dan Indonesia di mata dunia internasional.
"Tidak ada gunanya melakukan teror, baik di Natal dan Tahun Baru sekarang ini atau di waktu lain. Radikalisme, apapun itu bentuknya, termasuk teror, hanya akan merusak nama Islam," tegas Kiai Said, Senin (24/12) malam, waktu Singapura. Kiai Said berada di Singapura dalam rangka menjalani medical chek up atas penyakit jantung yang dideritanya.
Radikalisme, terutama dalam bentuk aksi teror, juga dinilai dapat merusak citra Indonesia yang sudah sejak lama dikenal sebagai bangsa yang plural, namun tetap dapat hidup berdampingan dengan baik.
"Indonesia di mata internasional dikenal sebagai bangsa yang bisa menerapkan toleransi dengan baik. Aksi-aksi radikalisme, terorisme, atau yang sejenisnya, akan menjadikan nama Indonesia rusak," tambah Kiai Said.
JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj, menegaskan pentingnya menjalankan prinsip toleransi di tengah perayaan
BERITA TERKAIT
- Keluarga PMI yang Tewas di Suriah Menduga Korban Dianiaya Majikan
- Biskuat Beri Kesempatan Anak Indonesia Berlatih di Manchester United Soccer School
- Ratusan Hewan Peliharaan di Bogor Diberi Vaksin Rabies Gratis
- Kongres AWP 2024 Jadi Momentum Fisioterapis Lokal Mendunia
- Angka Kelas Menengah Terjun Payung, Kang Cucun Inisiasi Penyuluhan OJK
- Bank Mandiri Gelar Mandiri Lingkar Hijau, Olah Limbah Kopi Menjadi Cuan