Ketum PBNU Setuju Hari Santri, Asal Digelar 22 Oktober

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj setuju dengan rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperingati hari santri, tapi bukan bertepatan dengan tahun baru umat islam dunia.
"Hari santri saya usulkan 22 Oktober, jangan 1 Muharram. Kalau 1 Muharram, awal tahun Hijriyah milik umat Islam internasional," kata Kiai Said di Gedung PBNU, Jakarta, Minggu (26/10).
Jika pemerintahan Presiden Joko Widodo ingin ada perayaan hari santri di Indonesia, Kiai Said ingin momentum yang dipilih adalah lahirnya resolusi jihad KH Hasyim Asy'ari, 22 Oktober 1945.
"Kalau hari santri hari khas umat Islam Indonesia yaitu ketika santri berperan besar melawan penjajah Belanda, 22 Oktober. Ini sesuai resolusi jihad Kiai Hasyim, yang menyeruhan semua umat Islam melawan Belanda," katanya. (Fat/jpnn)
JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj setuju dengan rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperingati hari
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gegara Panggilan Sidang Tak Sampai Alamat, Tergugat Datangi Kantor Pos di Jambi
- Menyambut Thudong 2025 di PIK Bukan Ritual Semata, Melainkan Pengalaman Jiwa
- Yohanes Bayu Tri Susanto Jadi Pengusaha Sukses Yang Rendah Hati
- Revisi UU ASN Mengubah Tenggat Penyelesaian Honorer?
- Perpres Kantor Komunikasi Kepresidenan Digugat ke MA, Ini 4 Pasal yang Dipersoalkan
- Menjelang Mukernas dan Pelantikan, PP ISNU Gelar Fun Walk Serta Go Green di CFD Thamrin