Ketum PGRI: Masih Banyak Guru Honorer di Atas 50 Tahun

Ketum PGRI: Masih Banyak Guru Honorer di Atas 50 Tahun
Ketum PB PGRI Unifah Rosyidi. Ilustrasi Foto: Mesya/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia masa bakti 2024 - 2029 usai mengucapkan sumpah jabatan dalam Sidang Paripurna MPR RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Minggu (20/10).

Pada kesempatan itu, Prabowo menyampaikan pidato perdananya sebagai Presiden RI ke-8.

Salah satu poin yang disoroti Presiden Prabowo yakni terkait masih banyaknya sekolah-sekolah yang tidak terurus.

“Banyak sekolah-sekolah kita yang tidak terurus, saudara-saudara sekalian, kita harus berani melihat ini semua, dan kita harus berani menyelesaikan masalah ini semua,” kata Presiden Prabowo.

Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) berharap pemerintahan baru Presiden-Wakil Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bisa lebih mengapresiasi profesi guru.

“Pada pemerintahan yang baru ini, perlu memastikan kesejahteraan guru, berikan apresiasi yang sewajarnya sebagai profesi guru di dalam hak-hak mereka dan dalam hal kualitas mereka juga,” kata Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Unifah Rosyidi saat dihubungi di Jakarta, Minggu (20/10).

Prof Unifah juga menegaskan pentingnya memastikan karier dan masa depan guru melalui penuntasan sertifikasi dan pelatihan yang dapat meningkatkan kapasitas guru.

“Bagaimana mau maju kalau mereka masa depannya enggak jelas, jadi, kepastian masa depan guru, penuntasan sertifikasi guru, itu menjadi hal yang penting untuk karier guru, dan pelatihan bagi guru, jangan lagi guru dikotak-kotakkan,” ujar dia.

Ketum PGRI Unifah Rosyidi berharap pemerintahan Prabowo-Gibran lebih mengapresiasi profesi guru, termasuk guru honorer.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News