Ketum PGRI: Masih Banyak Guru Honorer di Atas 50 Tahun
Selain itu, menurutnya, kualitas dan kesejahteraan guru juga harus saling beriringan, sehingga perlu ada pemerataan.
“Jadi, kualitas dan kesejahteraan guru itu harus beriringan bersama-sama, dan pelatihan untuk peningkatan kualitas guru itu mesti diberikan secara menyeluruh, bukan seperti melalui penggerak misalnya, itu kan seperti proyek,” ucapnya.
Unifah juga menekankan pentingnya memberikan kepastian kerja kepada guru honorer.
“Masih banyak guru honorer yang di atas 50 tahun ya, itu harus diperhatikan, penyelesaian masalah honorer itu pasti, jadi berikanlah mereka kepastian kerja,” katanya.
Dia menegaskan, di era digital ini, kehadiran guru untuk membimbing karakter sangat diperlukan, sehingga memastikan masa depan mereka menjadi satu hal penting yang harus diperhatikan.
“Di era demokratisasi informasi, era digital seperti ini, yang sangat diperlukan itu adalah kehadiran guru untuk membimbing karakter, jadi perlu ada kepastian masa depan guru, jangan ada lagi cerita bahwa guru terdampak paling banyak pinjaman online (pinjol),” tuturnya. (antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Ketum PGRI Unifah Rosyidi berharap pemerintahan Prabowo-Gibran lebih mengapresiasi profesi guru, termasuk guru honorer.
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu
- Pernyataan Terbaru MenPANRB Rini soal Honorer pada Seleksi PPPK 2024
- 60,8% Guru Madrasah Belum Mendapat Tunjangan Sertifikasi, Begini Rencana Kemenag
- Guru Honorer Posisi Teratas Terjerat Pinjol, Semoga Pidato Presiden Prabowo Bukan Omon-omon
- Penjaga Sekolah jadi Honorer 19 Tahun, Hadapi Tes PPPK 2024 dengan Tenang
- 5 Berita Terpopuler: PPPK Paruh Waktu Masih jadi Pertanyaan Besar, Ada Kejutan yang Bikin Bahagia, Wow
- Prabowo Pamer Kinerja Kabinetnya di Hadapan Pengusaha US-ASEAN, Begini Katanya