Ketum PGRI : Saatnya UN Dihapus!
Rabu, 17 April 2013 – 00:23 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Sulistyo mengaku prihatin atas kekacauan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2013 tingkat SMA/MA/SMK, yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan secara nasional sejak Senin kemarin.
Ragam permasalahan UN terjadi di mana-mana. Bahkan sehari sebelum hari H pelaksanaan UN, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M Nuh resmi mengumumkan penundaan UN di 11 provinsi yang berada di zona Indonesia Tengah. Artinya, ini pertama kali UN tidak dilakukan serentak sejak Indonesia merdeka.
Lalu bagaimana PB PGRI memandang sekelumit persoalan UN yang pertama kali terjadi di Indonesia ini? Berikut penuturan Ketum PB PGRI Suslistyo melihat persoalan UN, sekaligus pernyataan sikapnya di Jakarta, Selasa (16/4):
Belum selesai pro-kontra tentang Kurikulum 2013, kini dunia pendidikan di tanah air dihadapkan pada kenyataan yang memprihatinkan terkait penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) 2013.
JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Sulistyo mengaku prihatin atas kekacauan pelaksanaan Ujian Nasional
BERITA TERKAIT
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Makan Bergizi Gratis Membentuk Karakter & Kepribadian Mulia
- Buntut Penangguhan Gelar Doktor Bahlil, Deolipa Minta 2 Dekan UI Mundur dari Jabatannya
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sampaikan Pesan Prabowo soal Kurikulum Merdeka, Alon-Alon
- Mendikdasmen: Coding dan Artificial Intelligence Mulai Diajarkan pada Tahun Ajaran Baru
- Ganesha Operation Bekali Siswa Sumsel Menghadapi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi yang Ketat
- Institut Teknologi Del Menggunakan AI untuk Deteksi Kecurangan Saat Ujian