Ketum PP Muhammadiyah Lontarkan Kritik Keras Ditujukan ke Pemerintah

Dalam kondisi sekarang, karanya, masyarakat hendaknya mengedepankan prinsip yang ada dalam agama; La Dharara wa Laa Dhirara - jangan melakukan sesuatu yang menimbulkan kemudaratan atau kerugian bagi diri sendiri dan keluarga, maupun orang banyak.
"Saatnya kita sekarang ini mencoba untuk mengerem semua kegiatan termasuk Mudik. Mudik bisa diganti di waktu lain, di saat kita sudah keluar dari musibah ini. Insyaallah akan ada manfaatnya," sebut Haedar.
Terkait kebijakan transportasi, Haedar mengharapkan agar pemerintah berada dalam satu langkah dan kebijakan yang sama.
Ketika ormas keagamaan khususnya di kalangan kaum muslimin diminta fatwa soal Mudik dan berbagai kegiatan keagamaan. Bahkan, ada sebagian yang mengharamkan tradisi pulang kampung itu, maka pemerintah juga harus melakukan kebijakan yang sejalan.
"Jangan sampai pertimbangan-pertimbangan ekonomi dan hal lain, lalu transportasi dan kebijakan transportasi tidak sejalan dengan imbauan Mudik pada tahun ini. Kita semua ingin keluar dari musibah yang besar ini dan berhaarap, bermunajat agar bangsa Indonesia dan warga dunia juga segera berakhir dari Covid-19," tandasnya. (fat/jpnn)
Ketua Umum PP Muhammadyah Prof Haedar Nashir melontarkan kritik keras terkait penanganan virus Corona (Covid-19).
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Daya Beli Melemah, Jumlah Pemudik Menurun
- Mudik Lebaran Naik Mobil Listrik? Cek Lokasi SPKLU Lewat Aplikasi Ini, Lengkap
- Arus Mudik Lebaran Lancar, Anggota DPR Apresiasi Kerja Keras Korlantas Polri
- Mudik Lebaran 2025, 1,9 Juta Kendaraan Keluar Jakarta Hingga 1 April 2025
- Polisi Perketat Patroli Rumah Kosong, RT/RW Waspadai Orang Asing
- Dedi Mulyadi: Mudik Lebaran 2025 Jauh Lebih Baik Dibandingkan Tahun Sebelumnya