Ketum PPP: Berdemokrasi Bukan Untuk Melayani Segelintir Elite
Demokrasi adalah tata cara interaksi bernegara, sementara Islam adalah sistem yang menyeluruh dan utuh untuk mengatur hidup manusia serta sebagai jendela besar untuk melihat dunia.
Dia menyebut PPP terpanggil oleh sejarah untuk menegaskan bahwa kebaikan dan kebajikan demokrasi yang paling pokok adalah mengorientasikan langkah dan kebijakan pada umat, rakyat, dan bangsa.
"Berdemokrasi bukan melayani segelintir elite yang berkuasa atau yang berpunya," kata Suharso.
Berdemokrasi adalah proses pembuktian bahwa tidak ada satu pihak mana pun yang tertinggal atau ditinggal, no one left behind.
Dia lebih lanjut mengatakan bahwa proses menuju Indonesia di tahun 2045 adalah momentum yang tepat untuk terus bahu membahu serta bekerja sama dalam persatuan.
"PPP menyebutnya merawat persatuan dengan pembangunan," kata Suharso.
Dia mengatakan sebagai bangsa besar dan majemuk seperti Indonesia, persatuan dan pembangunan adalah tema yang terus relevan dan langgeng.
Merawat persatuan hanya bisa dilakukan dengan terus melanjutkan dan meningkatkan pembangunan.
Ketua Umum DPP PPP menyebut berdemokrasi bukan untuk melayani segelintir elite dan bukan alat saling mencaci dan membenci
- Kewenangan Dewan Pertahanan Nasional Dianggap Berbahaya Bagi Demokrasi dan HAM
- Gus Ipul, Sandiaga Uno hingga Jenderal Dudung Berpotensi Jadi Ketum PPP
- MPR RI Berperan Penting jaga Stabilitas Demokrasi di Indonesia
- Demokrasi Digital Tunjuk Titi Anggraini, Meidy Fitranto, dan Emmy Samira Jadi Advisor
- Pilkada Kampar 2024: Yuyun-Edwin Menggugat ke MK
- PDIP Akan Terus Persoalkan Upaya Pembunuhan Demokrasi