Ketum PPP Humphrey Djemat Bersilaturahmi dengan Kiai Mahfudz

jpnn.com, MADURA - Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Humphrey Djemat bersilaturahmi ke Pondok Pesantren (Ponpes) Riyadul Jannah, Minggu (27/1). Humphrey mengawali kegiatan di Ponpes ini dengan mengikuti ta'lim bersama ratusan santri yang duduk rapi dan khusyuk. Mereka mendengarkan ceramah sang Kiai kharismatik dan berwawasan luas, KH. Mahfudz.

Humphrey Djemat selanjutnya diajak oleh Gus Yusuf yang merupakan putra KH. Mahfudz ke ruang tamu yang hanya berjarak beberapa meter. Di ruang tamu telah tersajikan minuman khas yang sungguh menyegarkan, teh dengan daun mint.

"Silakan Pak Humphrey di minum sambil menunggu Abi”. Tak lebih dari 5 menit Kiai yang punya hubungan luas dengan insan-insan penting di negeri ini datang, walau ketika di masjid tadi kita sudah bersalaman namun kembali kedua tokoh ini berangkulan menandakan kehangatannya hubungan.

Setelah mempersilakan duduk, Abi panggilan KH Mahfudz duduk lebih dekat Ketum PPP. "Pak Humphrey saya berterima kasih atas kehadirannya untuk bisa bersilaturrahmi yang ke 2 di tempat saya".

Selepas itu Kiai yang tak lelah mendidik santri ini menceritakan perjalanan sejarah bangsa Indonesia dimana didalamnya juga berjuang tokoh tokoh Islam dan tokoh-tokoh nasionalis yang ingin mewujudkan Indonesia menjadi negara yang merdeka dan berdaulat. Ia memberikan pandangan mengenai kondisi Indonesia saat ini dan harapannya ke depan dalam prospek seorang hamba Allah yang tawaduk, berilmu tinggi dan mewakafkan diri, harta dan waktunya untuk kemajuan umat.

Komunikasi yang terbangun antara praktisi hukum yang telah banyak malang melintang di bidangnya dengan ulama besar dengan ilmu yang mendalam dan berpandangan luas. Sungguh sebuah silaturrahmi yang bermanfaat.

Tak terasa waktu beranjak siang, saatnya Ketua Umum PPP dan rombongan mohon izin karena akan melanjutkan agendanya untuk berziarah ke makam Sunan Ampel di Surabaya. Selain ulama yang masih ada, Humphrey Djemat pun seorang yang sangat menghargai perjuangan para ulama, bahkan wali yang berjuang mensyiarkan islam yang damai di ziarahi.

Sebelum berpisah Kyai Mahfudz berpesan agar Ketua Umum terus merajut silaturrahmi dengan ulama-ulama. Nasihat ini pun dijawab dengan penuh keyakinan, "Insyaallah Pak Kiai, mohon doanya”.(jpnn)