Ketum PPP Jangan jadi Jongos SBY
Minggu, 08 Mei 2011 – 18:58 WIB
Arief mencontohkan agenda pertemuan Ketua Umum PPP dengan konstituen di luar Jakarta yang sudah dijadwalkan sejak jauh-jauh hari ternyata harus dibatalkan. "Karena ada tugas dari presiden, dia seenaknya membatalkan kunjungan ke konstituen. Ini jelas sangat merugikan partai." ujarnya.
Baca Juga:
Lebih jauh dia juga mengungkap fakta yang terjadi di PPP saat ini. Arief yang kalah bersaing dengan Suryadharma Ali pada Mutamar PP di Ancol itu melihat saat ini pengurus yang ada tidak melakukan rekrutmen kader. Bahkan PPP justru mengarah pada sebuah proses yang sangat mencemaskan, yaitu segera didiskualifikasi dari DPR karena kekhawatiran tidak lolos parliamentary threshold.
"Untuk mengantisipasi agar PPP tidak kena diskualifikasi, maka energi perubahan ke arah yang lebih baik harus mendominasi Muktamar PPP mendatang," harapnya.
Sedangkan Sekretaris Majelis Pertimbangan PPP, Tamam Achda, mengakui bahwa di era reformasi ini justru PPP sudah kehilangan daya tarik lantaran tidak adanya tokoh di dalam PPP konsisten mengusung asas Islam. "PPP yang berlandaskan Islam memang tidak lagi punya tokoh sehingga tidak lagi punya daya tarik masyarakat. Apalagi ketua umumnya yang sibuk sendiri dengan urusan-urusan sebagai pembantu presiden," imbuh Achda.
JAKARTA - Sejumlah tokoh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menginginkan agar Muktamar PPP yang digelar di Bandung, awal Juli mendatang berani mengeluarkan
BERITA TERKAIT
- Partai Garda Punya Logo Baru, Ahmad Ridha Sabana Ungkap Maknanya
- Afriansyah Noor Tegaskan Siap Maju jadi Caketum PBB, Singgung Nama Yusril
- Menjelang Muktamar PBB, Bang Ferry Diunggulkan Jadi Ketua Umum
- Jokowi Ucapkan Selamat Ultah ke-52 PDIP, Darmizal: Sikap Terpuji, Patut Jadi Contoh
- Ikhtiar Taruna Merah Putih Memikat Anak Muda Melalui Logo Baru
- DPR Mendukung Pemerintah untuk Tingkatkan Produksi Garam Lokal