Ketum PSSI Bicara soal Liga 1, Match Fixing, & Semen Padang

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum PSSI Erick Thohir menjamin persaingan di zona merah degradasi Liga 1 akan berjalan bersih tanpa ada match fixing atau pengaturan hasil pertandingan.
Liga 1 musim ini menyisakan empat pekan dan tiga klub yang bakal degradasi ke Liga 2 belum jelas.
"Kami harus percaya kepada kualitas wasit. Tadi yang saya bilang, kalau ada match fixing, kami gigit," kata Erick, Selasa (29/4).
"Kemarin, lihat, Semen Padang dua kali menang, 3-2 lawan PSIS dan yang luar biasa 2-0 sama Persija," imbuhnya.
Kini, memasuki tahap akhir kompetisi, Semen Padang (28 poin), PSIS Semarang (25 poin), dan PSS Sleman (22 poin) menjadi tim yang dimungkinkan turun kasta karena berada di zona degradasi.
Namun, selain tiga tim itu, empat tim di atasnya, Barito Putera (29 poin), Persis Solo (32 poin), Madura United (33 poin), dan Persik Kediri (36 poin) juga belum aman karena posisi mereka masih bisa turun apabila tak meraih hasil maksimal di empat pertandingan tersisa.
"Artinya kemarin apa? Hasil yang maksimal untuk Semen Padang, kan. Nah, klub-klub yang lain, saya lihat ada Madura, ada Persis juga. Selama hasilnya tidak ada match fixing, ya, its oke," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ferry Paulus mengatakan sudah mengantisipasi dengan berbagai cara agar pertarungan di zona degradasi tetap berjalan adil.
Liga 1 musim ini menyisakan empat pekan dan tiga klub yang bakal degradasi ke Liga 2 belum jelas.
- Tak Terkalahkan dalam 7 Laga, PSBS Biak Percaya Diri Hadapi Persita Tangerang
- Terancam Terdegradasi, PSIS Semarang Pecat Pelatih Gilbert Agius
- Persib Cuma Butuh 2 Poin untuk Juara Liga 1 2024/2025, Mau Pesta di Mana?
- Tantangan Persib Menjelang Jumpa Malut United, Bojan Hodak: Banyak yang Tak Sadar
- Klasemen Akhir Pekan ke-30 Liga 1: Madura United Menjauhi Zona Merah
- Persib Butuh 2 Poin untuk Mengunci Gelar Juara Liga 1