Ketum Terpilih PB PMII Gus Abe Menemui Kiai Said Aqil, Ini yang Dibahas
Hal ini tentunya menjadi tugas utama PMII ke depan baik kampus umum maupun kampus agama di seluruh Indonesia.
“Membumikan ajaran ahlussunnah wal jama’ah harus dimulai dari tingkat pengaderan paling bawah di PMII yakni tingkat rayon. PMII harus mulai melakukan reformulasi model kaderisasi yang kontemporer dengan mengedepankan ilmu pengetahuan dan teknologi berbasis ajaran aswaja," kata Gus Abe.
Menurutnya, indikator untuk mengukur kemajuan organisasi bergantung pada bagaimana sistem kaderisasi dijalankan. Jika sistem pengaderan berhasil indikasinya akan melahirkan orang-orang yang bukan hanya militan, namun juga berkompeten dalam hal kepemimpinan.
Gus Abe menambahkan, para kader PMII harus berorientasi pada karya dan produk, setiap tindak tanduk kader perlu diarahkan untuk menghasilkan output yang nantinya bisa ditiru oleh generasi selanjutnya.
Meskipun demikian, Gus Abe mengakui bahwa kebutuhan kader di setiap daerah berbeda-beda.
Karena itu, dia akan merancang sebuah klasterisasi. Sebab antara cabang di kota-kota besar dengan di daerah itu berbeda karakteristiknya.
“Kalau takut untuk melangkah, kapan bisa maju? Perlu lompatan-lompatan besar. Secara substantif, saya akan membuat konferensi ilmiah sebagai salah satu wadah untuk memamerkan karya-karya para sahabat,” tutur Gus Abe.
Dia menambahkan bahwa PMII merupakan organisasi kemahasiswaan yang dibentuk untuk memasok intelektual-intelektual muda.
Gus Abe mengatakan para kader PMII harus berorientasi pada karya dan produk serta harus terarah agar bisa ditiru generasi selanjutnya.
- Bersilaturahmi dengan Kiai Said Aqil, Ridwan Kamil Minta Didoakan, Alhamdulillah
- Institute for Humanitarian Islam Berikhtiar Menebar Nilai Kemanusiaan di Dunia
- Gus Salam: Pra-MLB NU Digelar di Surabaya
- PBNU: Santri Harus Terus Berjuang untuk Kebaikan Negeri
- Seusai Dilantik, Empat Menteri dari NU Minta Restu Rais Aam dan Ketum PBNU
- Menjelang Pelantikan Prabowo, Gus Yahya Bicara Soal Harapan Besar