Keuangan Lion Air Parah, Terancam Bangkrut?
jpnn.com - JAKARTA - Lion Air dikhawatirkan bakal mengalami kebangkrutan. Bukan karena delay berantai sejak Rabu (18/2), tapi maskapai yang didirikan Rusdi Kirana itu disebut-sebut mengalami kerugian finansial.
Indikatornya karena sejumlah pesawat belum boleh digunakan karena belum membayar uang sewa. Efek berantai kemudian diderita maskapai berlambang Singa merah itu.
Sumber Jawa Pos lain mengatakan ada sabotase yang mengakibatkan delay berkepanjangan sampai dengan kemarin dan berpotensi masih berefek pada hari ini.
"Sabotasenya ya karena keuangan juga. Tapi ini juga ramai dibilangnya karena di atas lagi ada perebutan kekuasaan," ujarnya, enggan disebutkan nama, kemarin.
Diminta pendapatnya terkait hal itu, pengamat penerbangan, Gerry Soejatman, mengaku heran dengan besarnya dampak ditimbulkan jika alasannya hanya karena tiga pesawat rusak.
"Catatan saya ada 13 jadwal penerbangan, mungkin lebih, yang batal terbang. Lalu ada sekitar 50 jadwal yang delay. Ini aneh. Tidak masuk akal," ucapnya, kepada Jawa Pos (induk JPNN), kemarin.
Maka Gerry sepakat jika memang ada yang mengatakan Lion Air sedang menghadapi persoalan finansial.
"Saya coba tanya ke orang Lion, ada apa tidak pilot yang mogok, sebab ada yang mengatakan begitu. Tetapi katanya tidak ada yang mogok. Jadi indikasi karena faktor finansialnya semakin kuat. Bisa iya (faktor keuangan), bisa lebih dari itu," ungkapnya. Gerry enggan menyebut ada persoalan besar apa yang dimaksud lebih dari sekadar finansial itu.
JAKARTA - Lion Air dikhawatirkan bakal mengalami kebangkrutan. Bukan karena delay berantai sejak Rabu (18/2), tapi maskapai yang didirikan Rusdi
- BTN Raih Penghargaan di Ajang LinkedIn Talent Awards
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global
- Pupuk Kaltim Kembali Raih Predikat Platinum di Ajang ASSRAT 2024
- Pegadaian Gelar Media Awards 2024, Puluhan Jurnalis Raih Penghargaan
- Pertamina Regional Indonesia Timur Raih Penghargaan Internasional Best Practice GCSA 2024
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa