Keuangan Lion Air Parah, Terancam Bangkrut?
Lion memang memiliki opsi untuk menjual sejumlah pesawat yang dianggap tidak efisien selain juga untuk mengurangi beban. Namun, kata Gerry, persoalan saat ini harga jual pesawat bekas sedang turun. "Jadi kalau mereka jual sekarang, rugi juga. Situasi mereka sekarang memang seperti terjebak dalam persoalan serius. Cukup berat," tegasnya.
Bukti bahwa Lion memang sedang terjerat permasalahan keuangan adalah dari kewajiban pengembalian uang tiket (refund) dan kompensasi delay yang sampai harus meminjam PT Angkasa Pura (AP) II senilai Rp 4 miliar.
"Itu kenapa kok harus sampai ditalangi dulu? Mereka bilang sekitar Rp 3 miliar sampai Rp 4 miliar tapi hitungan saya uang kompensasi dan delay dari sejak Rabu sampai sekarang (kemarin) itu bisa sampai Rp 6 miliar," yakinnya.
Gerry mengatakan jadwal penerbangan memang bisa dikembalikan normal asalkan seluruh maskapai dan pilot bertugas beroperasi lagi dan mereset waktu dengan membatalkan penerbangan kemarin dan dinormalkan hari ini. "Skala delay dan pembatalannya agak mengerikan. Tapi persoalan seriusnya justru ada di internal perusahaan sendiri," imbuhnya. (gen/byu)
JAKARTA - Lion Air dikhawatirkan bakal mengalami kebangkrutan. Bukan karena delay berantai sejak Rabu (18/2), tapi maskapai yang didirikan Rusdi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kideco Berkomitmen untuk Menyempurnakan Kualitas Laporan Berkelanjutan
- Shell Membantah Bakal Tutup SPBU di Indonesia
- BTN Raih Penghargaan di Ajang LinkedIn Talent Awards
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global
- Pupuk Kaltim Kembali Raih Predikat Platinum di Ajang ASSRAT 2024
- Pegadaian Gelar Media Awards 2024, Puluhan Jurnalis Raih Penghargaan