Keuangan Pemerintah Surplus Rp 60,3 Triliun
Keppres Pengadaan Barang Hambat Realisasi Proyek Pemerintah
Senin, 21 Juni 2010 – 17:40 WIB
Realisasi belanja negara tercatat 28,9 persen dari target APBN-P atau setara dengan Rp326,3 triliun. Realisasi belanja ini terdiri dari belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp198,7 triliun atau 25,43 persen dan realisasi transfer ke daerah yang telah mencapai 37 persen atau setara dengan Rp127,6 triliun.
Baca Juga:
Untuk belanja pemerintah pusat, sebagian besar memang masih terserap untuk belanja pegawai sebesar Rp62,3 triliun atau 38,4 persen. Selanjutnya baru diikuti oleh realisasi belanja barang sebesar Rp25,4 triliun atau 22,9 persen, dan belanja modal Rp 14,4 triliun atau 16,4 persen. Sedangkan realisasi untuk subsidi BBM tercatat sebesar Rp22,7 triliun atau 25,6 persen. Dan untuk realisasi subsidi listrik sebesar Rp 14,1 triliun atau 25,6 persen.
Meski belanja barang tercatat masih positif, menurut Herry realisasi belanja modal tahun ini masih agak memprihatinkan. Sebab, pola pengadaan masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya, yakni mengacu Keppres Nomor 80 tahun 2003.
"Karena di dalam Keppres tersebut diatur mengenai masa sanggah. Jadi sekarang ada kecendrungan saling tikam dan kalau kalah dia protes. Ini akhirnya mempengaruhi realisasi karena ada traumatik dari pegawai yang mengurusnya. Kita harapkan pada periode Juli-Agustus nanti ada pencairan-pencairan pembayaran uang muka. Biasanya trend tiap tahun seperti itu," kata Herry.
JAKARTA — Kementrian Keuangan mengumumkan bahwa hingga 15 Juni 2010 lalu, keuangan pemerintah mengalami surplus Rp60,3 triliun. Hal ini diperoleh
BERITA TERKAIT
- BTN Raih Penghargaan di Ajang LinkedIn Talent Awards
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global
- Pupuk Kaltim Kembali Raih Predikat Platinum di Ajang ASSRAT 2024
- Pegadaian Gelar Media Awards 2024, Puluhan Jurnalis Raih Penghargaan
- Pertamina Regional Indonesia Timur Raih Penghargaan Internasional Best Practice GCSA 2024
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa