Keuangan Syariah Terkendala Pemahaman Masyarakat
jpnn.com - MATARAM – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB Prijono mengatakan, ekonomi syariah di Provinsi NTB berpotensi untuk berkembang. Sebab, perbankan syariah di NTB memiliki pangsa pasar yang sangat besar.
Namun, yang masih menjadi kendala dan penghambat adalah pemahaman masyarakat mengenai konsep syariah yang masih lemah.
“Ekonomi syariah di NTB berpotensi untuk berkembang. Namun kendala pemahaman masyarakat yang masih kurang terhadap konsep ekonomi dan keuangan syariah perlu diperhitungkan,” kata Prijono, Senin (8/8).
Prijono menyebut, perbankan syariah yang memiliki pangsa aset 7,3 persen justru mengalami peningkatan di triwulan kedua 2016 sebesar 8,14 persen (year on year). Jumlah itu lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 4,23 persen (y-o-y).
Hal yang sama juga terjadi pada perhimpunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 6,62 persen hingga 17,86 persen (y-o-y) dan penyaluran pembiayaan /kredit mencapai 4,20 persen hingga 7,29 persen (y-on-y).
Kenyataan ini menunjukkan bahwa perbankan syariah di NTB memiliki momentum yang baik untuk mempercepat pertumbuhannya. Itu seiring dengan reaksi masyarkat yang positif terhadap keberadan perbankan syariah di NTB.
“Pemahaman tentu tidak bisa dibangun dalam satu malam saja. Tetapi melalui proses dan diperlukan pionir-pionir yang memahami suatu konsep secara menyuluruh,” ungkap Prijono. (luk/jos/jpnn)
MATARAM – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB Prijono mengatakan, ekonomi syariah di Provinsi NTB berpotensi untuk berkembang.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Melangkah Maju Menjadi Satu, PT BGR Logistik Indonesia Rayakan HUT ke-3
- 56% Bisnis di Indonesia jadi Korban Fraud Digital, 4 Langkah Penting ini Perlu Diambil
- Konsisten Terapkan Produk Halal, Ajinomoto Raih Penghargaan IHATEC
- Sinar Mas Land Sukses Menyelenggarakan DNA Leadership Summit di BSD City
- Efek Aquabike Championship 2024 Penumpang Ferry di Danau Toba Melonjak 12,7%
- Operasikan Pabrik di Jakarta Timur, Grundfos Gelontorkan Investasi Rp 31 Miliar