Keuntungan Adhi Karya Tergerus Kurs

jpnn.com - JAKARTA – PT Adhi Karya Tbk (ADHI) belum mampu memanfaatkan percepatan pembangunan infrastruktur untuk menggenjot kinerja keuangan perseroan.
Pada triwulan pertama ini, ADHI hanya mencatatkan laba bersih Rp 10,684 miliar, tumbuh 0,5 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Pendapatan usaha BUMN karya itu sebenarnya meningkat 7,09 persen menjadi Rp 1,328 triliun. Namun, beban usaha perseroan meningkat 8,4 persen menjadi Rp 1,201 triliun.
Salah satunya, kerugian kurs Rp 13,1 miliar karena volatilitas nilai tukar saat menggarap proyek Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) milik Pertamina di Cilacap.
Analis PT Mandiri Sekuritas Bob Setiadi menilai, kinerja ADHI datar karena lesunya bisnis konstruksi (engineering, procurement and constructions) serta kerugian valas.
Karena itu, sekuritas menurunkan target harga baru saham ADHI menjadi Rp 2.850. Manajemen ADHI memprediksi kondisi tersebut berlanjut tahun ini karena kerugian di sejumlah proyek pembangkit listrik.
Meski demikian, ADHI masih memiliki posisi kas Rp 3,7 triliun karena belum memanfaatkan penyertaan modal negara melalui penerbitan saham baru (rights issue) Rp 2,5 triliun. (gen)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- SAFF & Co. Hadirkan MORFOSIA, Perpaduan Seni Instalasi dan Aroma di Central Park
- Perkuat Hubungan Dua Negara, Mohsein Saleh Al Badegel Pertemukan Bamsoet & KADIN Saudi
- Digitalisasi Transaksi Dorong UMKM Pontianak Bersaing di Kancah Nasional
- Tanggapi Perang Tarif Trump, Partai Gelora Dorong BPI Danantara Berinvestasi di AS
- Modernland Realty Pangkas Beban Utang Obligasi Luar Negeri Sebesar Rp1,7 Triliun
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Penerbitan Standar Pelayanan Produk PSAT