Keuntungan Besar Melayang, Kerja Sama Terhambat

Keuntungan Besar Melayang, Kerja Sama Terhambat
Keuntungan Besar Melayang, Kerja Sama Terhambat
Alhasil, militer Mesir menjadi salah satu kekuatan bersenjata terkaya di dunia. Sebab, militer pun memiliki beberapa perusahaan yang bergerak di sektor yang terbilang basah. Misalnya, bidang perhotelan, konstruksi, minyak, semen, minyak zaitun, dan air minum. Keuntungan yang masuk pun dinikmati sendiri oleh militer Negeri Piramida tersebut. "Biasanya, perusahaan-perusahaan itu dipimpin oleh para purnawirawan berpangkat jenderal," papar Kadri.

Menurut Kadri, kebijakan Mubarak itulah yang lantas melecut revolusi di Mesir. Rakyat jelata dan para pengangguran pun memberontak. "Para pengangguran yang termasuk dalam usia produktif itu jelas tak mau nasib buruk menimpa anak cucu mereka. Karena itu, mereka lantas berunjuk rasa, menuntut perubahan yang bisa mendatangkan kehidupan lebih baik untuk generasi berikutnya," ulas diplomat yang pernah tinggal di Kota Beirut, Lebanon, itu.

Mubarak yang semula ngotot bertahan akhirnya tumbang pada 11 Februari 2011. Itu terjadi setelah militer berubah haluan dan mendukung revolusi sipil yang digulirkan rakyat dari Lapangan Tahrir, Kairo. Rumor yang beredar menyebut bahwa militer kecewa setelah mengetahui bahwa Mubarak mempersiapkan putranya, Gamal. sebagai penerusnya. Indikasi lahirnya dinasti Mubarak itulah yang membuat militer kecewa.

"Tumbangnya diktator di Tunisia dan Mesir menjadi keuntungan tersendiri bagi rakyat dua negara tersebut. Sebab, di masa transisi seperti sekarang, jelas suara mereka lebih diutamakan. Ini menerbitkan harapan bagi masa depan dua negara itu," urai Kadri. Hanya, antek dua diktator itu sepertinya tidak tinggal diam. Mereka kembali menghimpun kekuatan dan berusaha mencari celah untuk bertakhta lagi. Itu sebabnya revolusi di Tunisia dan Mesir hingga saat ini belum mengarah pada terbentuknya pemerintahan demokratis.

TUNIS - Mohamed Bouazizi mungkin tidak pernah menduga aksi bakar dirinya di jalan Kota Sidi Bouzid, Tunisia, bakal memicu revolusi berkepanjangan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News