Kevin Sanjaya Cs Isi Kekosongan Turnamen dengan Berlaga di All Sragen 2021
![Kevin Sanjaya Cs Isi Kekosongan Turnamen dengan Berlaga di All Sragen 2021](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2021/04/06/kevin-sanjaya-dan-atlet-badminton-yang-dipaksa-mundur-di-all-86.jpeg)
jpnn.com, SRAGEN - Setelah dipaksa mundur di All England 2021, Kevin Sanjaya dan atlet badminton lainnya bermain di turnamen All Sragen 2021.
Turnamen berhadiah ratusan juta ini diselenggarakan oleh pengusaha beras Billy Haryanto di gelanggang olahraga miliknya di Sragen, Jawa Tengah, pada 6-7 April 2021.
Billy mengatakan turnamen All Sragen digelar sebagai salah satu bentuk sindiran terhadap Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) yang tak adil dalam memperlakukan tim Indonesia di ajang bergengsi All England.
"Sebagai orang yang hobi main badminton, saya kecewa terhadap BWF. Atlet kita kok diper?akukan tidak adil," kata Billy dalam keterangan persnya, Selasa (6/4/2021).
Seperti diketahui tim bulu tangkis Indonesia dipaksa mundur dari turnamen All England karena dianggap memiliki kontak erat lantaran berada dalam satu pesawat dengan penumpang yang positif Covid-19 dari Istanbul ke London.
Padahal, hasil tes Covid-19 dinyatakan negatif. Bahkan beberapa atlet sudah bertanding.
Atas kejadian itu pemerintah melalui PBSI protes keras terhadap perlakuan BWF. Billy Haryanto yang juga anggota Dewan Pembinan PBSI ikut protes dengan cara menggelar turnamen All Sragen 2021.
"Seharusnya kita dapat juara di All England," kata pengusaha beras asal Solo tersebut.
Setelah dipaksa mundur di All England 2021, Kevin Sanjaya dan atlet badminton lainnya bermain di turnamen All Sragen 2021.
- BAMTC 2025: Thailand Susah Payah Kalahkan Korea, Tunggu Indonesia di Empat Besar
- Live Streaming 8 Besar BAMTC 2025 Indonesia Vs Taiwan, Gratis
- Begini Progres Penyembuhan Cedera Bahu Anthony Sinisuka Ginting
- Melempem di Awal Tahun, Performa Chico Aura Dwi Wardoyo Jadi Sorotan
- Rindu Juara All England, Bagas Maulana Rajut Asa Bareng Leo Rolly Carnando
- BAMTC 2025: Alwi Farhan Pikul Beban Berat di Laga Melawan Hong Kong