Kewalahan Ladeni Permintaan Marmer Tiongkok
Sabtu, 08 Oktober 2011 – 08:32 WIB
JAKARTA - Produsen marmer, PT Citatah Tbk (CTTH) mengalokasikan belanja modal senilai USD 3 juta. Dana segar itu sepenuhnya akan digelontorkan untuk sejumlah aksi korporasi sepanjang 2012 mendatang. Aksi korporasi itu antara lain penambangan daerah baru di Sulawesi Selatan (Sulsel) dan pembelian mesin-mesin baru.
”Penambangan baru di Sulsel aktif beroperasi setidaknya pada kuartal pertama 2012,” ungkap Taufik Johannes, Presiden Direktur Citatah, di Jakarta, Jumat (7/10).
Baca Juga:
Taufik melanjutkan pada tahun depan perseroan telah memperoleh pesanan produk marmer dari beberapa negara Asia dan dalam negeri senilai USD 15 juta. Pesanan itu berasal dari Tiongkok sebesar USD 2,40 juta, Korea Selatan (Korsel) senilai USD 1,81 juta, Malaysia senilai USD 1,50 juta, Vietnam sebesar USD 550 ribu, dan permintaan dalam negeri sebesar USD 8,73 juta.
Banyaknya permintaan itu membuat manajemen kewalahan. Hal itu tidak sebanding dengan kapasitas produksi marmer perseroan. Permintaan paling banyak masih didominasi Tiongkok. Karena itu, guna memenuhi permintaan dan menjaga konsumen tersebut tidak pindah ke kompetitor, persroan bakal menambah kapasitas produksi secara berkala. “Terus terang kami kewalahan meladeni permintaan marmer luar negeri tahun depan seiring terbatasnya kapasitas produksi,” tukasnya.
JAKARTA - Produsen marmer, PT Citatah Tbk (CTTH) mengalokasikan belanja modal senilai USD 3 juta. Dana segar itu sepenuhnya akan digelontorkan untuk
BERITA TERKAIT
- Buka Gerai di Plaza Indonesia, Aurora Saffron Hadirkan Produk Gaya Hidup Sehat
- AIA & BCA Luncurkan Proteksi Jiwa Maksima, Hadirkan Uang Pertanggungan Hingga 315%
- Progres Program Tanam Padi PTPN Tumbuh Subur, Pendapatan Petani Sawit Berpotensi Bertambah
- Wamen UMKM Ajak Nasabah PNM Mekaar Tingkatkan Kualitas Usaha
- Indonesia Bisa Memainkan Peran Strategis Menjembatani Negara-Negara BRICS dan OECD
- Lewat Revitalisasi Destinasi Ikonik, Holding BUMN Danareksa Dorong Pengembangan Pariwisata