Kewalahan Mengurus Korban Gempa, Taliban Memohon Bantuan

Menurut wakil perwakilan khusus PBB untuk Afghanistan, Ramiz Alakbarov, setidaknya 2.000 rumah hancur di wilayah di mana rata-rata setiap rumah dihuni tujuh atau delapan orang.
Helikopter dikirim untuk mengevakuasi korban luka-luka
Gambaran penuh kerusakan desa-desa di balik di pegunungan sangat sulit dan lambat diketahui.
Jalannya — yang rusak dan sulit untuk dilalui bahkan dalam keadaan terbaik — mungkin telah semakin rusak, dan tanah longsor akibat hujan baru-baru ini telah membuat akses menjadi lebih sulit.
Tim penyelamat bergegas masuk ke wilayah tersebut dengan helikopter, tetapi upaya bantuan mungkin terhambat oleh eksodus banyaknya lembaga bantuan internasional dari Afghanistan setelah pengambilalihan Taliban Agustus tahun lalu.
Selain itu, sebagian besar pemerintah negara lain khawatir berurusan langsung dengan Taliban.
Alakbarov mengatakan Taliban tidak secara resmi meminta PBB memobilisasi tim pencarian dan penyelamatan internasional atau meminta peralatan dari negara-negara tetangga.
Namun, para pejabat dari beberapa badan PBB mengatakan Taliban memberi mereka akses penuh ke daerah itu.
Gempa itu berpusat di provinsi Paktika, sekitar 50 kilometer barat daya kota Khost, menurut Departemen Meteorologi Pakistan.
Badan-badan bantuan telah mengirimkan bantuan ke wilayah timur Afghanistan setelah gempa bumi berkekuatan 6,1 skala Richter melanda negara itu pada Rabu (22/06) pagi
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Gempa Bumi M 5,8 Mengguncang Filipina Rabu Pagi