Keyakinan Itu Bertambah setelah Bertemu Sang Ibu di Mimpi
Senin, 08 Oktober 2018 – 00:06 WIB

Andi Satar, 37, hingga sekarang belum menemukan ibunya setelah tempat tinggal ibunya diterjang gempa dan tsunami di Sulteng. Foto: Boy Slamet/Jawa Pos
Entah kenapa ketika itu dia mengingatkan ibunya untuk segera menyelamatkan diri jika terjadi gempa. Harus langsung lari ke tempat lebih tinggi. ”Saya yakin mamak ingat pesan itu,” terangnya.
Keyakinan itu bertambah setelah sang ibu ”mendatangi” dia melalui mimpi. Di malam ketiga setelah gempa.
Dalam mimpinya, dia melihat Syamsiah berhasil lari ke bukit. Sebelum tsunami melumat kampung.
Satar belum tahu kapan dirinya bisa pulang. Untuk memastikan kondisi sang ibu. Dia masih menunggu rekan yang bisa menggantikan tugasnya untuk sementara waktu. ”Saya ingin sesegera mungkin menemukan ibu saya,” katanya. (*/c10/ttg)
Satar, mendata warga korban gempa dan tsunami, yakin ibunya masih ingat dengan pesan yang dia sampaikan agar lari ke tempat yang lebih tinggi.
Redaktur & Reporter : Soetomo
BERITA TERKAIT
- Gempa M 4,5 Guncang Malang, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
- Gempa Bumi 5,3 Magnitudo Guncang Waingapu NTT, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
- Gempa Berkuatan Magnitudo 4,2 Guncang Lombok, Tidak Berpotensi Tsunami
- Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
- Mensos Gus Ipul Kunjungi Tenda Darurat Korban Gempa Bandung, Warga Minta Rumahnya Segera Dibangun
- Mensos Saifullah Instruksikan Jajaran Segera Tangani Korban Bencana Gempa di Morotai