KH Chriswanto: Para Elite Politik Harus Menampakkan Moralitas dan Adab

KH Chriswanto: Para Elite Politik Harus Menampakkan Moralitas dan Adab
Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto. Foto: LDII

“Hari-hari ini, tahun politik menjadi ujian bagi elite politik untuk memberikan literasi kepada masyarakat bagaimana berdemokrasi,” imbuhnya.

Bila elite parpol terus-menerus menunjukkan etika, moralitas dan adab yang rendah, mereka akan dikenang dalam kesadaran rakyat dan sejarah sebagai pemimpin yang buruk. Tidak bisa dijadikan contoh generasi mendatang.

“Dan ini merugikan kaderisasi kepemimpinan nasional dalam bidang politik,” ungkap KH Chriswanto.

Langkah berikutnya, agar generasi muda melihat politik sebagai jalan untuk menyejahterakan rakyat, para politisi harus memaparkan program kerjanya. Kampanye yang seharusnya menjadi sosialisasi program kerja, berpotensi memunculkan kampanye hitam,

“Ketika Mahkamah Konstitusi memutuskan kampanye diperbolehkan fasilitas pemerintah, tempat ibadah dan tempat pendidikan, artinya potensi kampanye hitam yang memecah belah bangsa kian besar,” kata KH Chriswanto.

Ia menawarkan solusi dengan kontrol dan pengawasan pada materi kampanye, bila dilaksanakan di tempat ibadah, kampus, maupun fasilitas pemerintah.

KH Chriswanto memaparkan kekhawatirannya. Ia berpendapat, roh awal dari aturan pelarangan berkampanye di rumah ibadah dan lingkungan pendidikan yang dibuat para pendahulu, adalah agar kedua tempat itu bebas dari perpecahan akibat berbeda pandangan politik.

Meskipun ia tak menampik, tempat ibadah dan kampus kerap dijadikan lokasi berkampanye secara tersirat, pemerintah tetap harus mengontrol materi kampanye.

Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto mengatakan politik bukan hanya persoalan bagaimana para pelakunya meraih kekuasaan untuk menyejahterakan rakyat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News