KH DR Idham Chalid, 10 Tahun Melawan Stroke
Kamar Dibikin seperti RS, Perawat Siaga 24 Jam
Senin, 12 Juli 2010 – 11:13 WIB

MELAYAT- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melayat ke rumah duka almarhum KH Idham Chalid. Foto: Rusman/Rumgapres
Meskipun dirawat di rumah, lanjut anak kelima dari 16 bersaudara ini, tidak ada jadwal khusus untuk menjaga bapaknya. Selain ada perawat, di rumah tersebut juga tinggal adik dan kakak Syaiful. "Kita santai aja. Keluarga tinggal satu komplek di sini. Sejak itu kita merawat dengan penuh kesabaran," urainya.
Diakui Syaiful, bapaknya yang berusia 88 tahun tersebut memang memiliki record (catatan) terkena stroke. Bahkan, seorang dokter penah memberikan suntikan ke bapaknya. "Dulu seinget saya disuntik dokter. Dokter bilang kalau bisa selamat pasti lumpuh. Kita tentunya ikhtiar (berusaha)," katanya.
Syaiful yakin, dalam perawatan dokter bapaknya dapat bertahan hidup untuk sementara. Sebab, ketiga perawat sangat profesional. Mereka sudah tahu kapan jam makan. Selain itu, tidak mungkin keluarga merawat tanpa bantuan.
"Awalnya rumah sakit yang memberikan rekomendasi. Tapi saya tidak tahu dari rumah sakit mana. Rumah sakit pusat angkatan darat (RSPAD) atau RS Pondok Indah. Awalnya bapak dirawat di RSPAD. Karena jauh, kami minta RS rujukan dan akhirnya dirujuk ke RS Pondok Indah yang lebih deket," ujarnya.
Indonesia kembali kehilangan tokoh pentingnya. KH DR Idham Chalid bin Muhammad Chalid yang koma selama 10 tahun akhirnya menghembuskan nafas terakhir,
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu