KH DR Idham Chalid, 10 Tahun Melawan Stroke
Kamar Dibikin seperti RS, Perawat Siaga 24 Jam
Senin, 12 Juli 2010 – 11:13 WIB
"Bayaran di sini lebih murah dari sekolah negeri. Bapak berpesan, saya tidak rela dunia akhirat kalau ini (sekolah) dikomersilkan. Dulu ada permintaan dari AL Azhar. Mereka akan mengelola manajemen sekolahnya. Karena itu saya dimarahin bapak. Katanya, kalau mau duit dibikin ruko saja," kenang Syaiful.
Pesan lain yang disampaikan bapaknya, kata Syaiful, adalah keinginan dimakamkan di samping Pondok Pesantren anak yatim di Darul Quran Cisaura. Sebenarnya, tempat tersebut tidak memenuhi syarat. Tapi, ayahnya tidak ingin dimakamkan di taman makam pahlawan. "Kalau di situ bisa didoakan anak yatim," katanya. (*)
Indonesia kembali kehilangan tokoh pentingnya. KH DR Idham Chalid bin Muhammad Chalid yang koma selama 10 tahun akhirnya menghembuskan nafas terakhir,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas