KH Fuad Hasyim, Senang Nonton Bioskop, Kuasai Lima Bahasa Tanpa Sekolah

Saat kecil, Fuad tidak pernah mau belajar. Di pesantren dia berpindah-pindah dan hanya menghabiskan beberapa bulan saja. Seperti di Lirboyo hanya satu minggu, di Ploso dua minggu, di Bendo satu bulan, di Sarang satu bulan, dan yang paling lama di Lasem tiga bulan.
“Kalau ditotal paling hanya mondok dua tahun,” sebut Faris.
Meski tidak pernah lama ikut mondok, tahu-tahunya sudah bisa menguasai berbagai kitab. Almarhum Kiai Fuad juga kerap hobi menonton film baik layar tancap maupun bioskop.
Uniknya, justru saat nonton Fuad hanya tertidur. “Bahkan ada yang mengadu mengenai kebiasaan abah nonton film. Tapi para kiai malah menyebut sudah gak usah ngurusi Fuad, maqomnya sudah lebih tinggi,” ucap Faris lagi.
Sejak wafatnya KH Hasyim atau ayahnya, banyak orang mulai melihat perjuangan KH Fuad Hasyim. Sejak usia 17 tahun, Fuad sudah mulai berdakwah.
Dia juga dikenal sebagai macan podium karena pengajian-pengajiannya banyak disukai. “Abah saya orangnya apa adanya. Dakwahnya pun apa adanya,” bebernya.
Dakwah dalam pengajian, kerap dengan bahasa sehari-hari. Tak hanya itu, dia juga menyampaikan pesan-pesan mengenai persoalan akhlak. (*/sam/jpnn)
DUA belas tahun silam KH Fuad Hasyim menghembuskan napas terakhir. Namanya kini dikenang sebagai sosok kiai yang memiliki ilmu laduni dan menguasai
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu