KH Hasan Makarim 24 Tahun Jadi Pendamping Terpidana Mati di Nusakambangan
Klien Pertama Dampingi Trio Bom Bali I

”Namun, ternyata Namaona tidak tegang sama sekali. Dia begitu tegar dan tenang. Setelah doa selesai, dia pun melangkah dengan mantap menuju tempat eksekusi dilangsungkan. Lagi, saya dibuat kagum,” papar Hasan.
Setelah terpidana dieksekusi dan tim dokter menyatakan yang bersangkutan sudah meninggal, Hasan mendampingi tim medis untuk membersihkan jenazah. Sesudah mengafani, Hasan memimpin salat Jenazah.
Menurut Hasan, terpidana yang dirinya dampingi rata-rata mempunyai pengetahuan agama yang luas. Itu mempermudah Hasan untuk menanamkan nilai-nilai religiusitas kepada kliennya. Apalagi, pada tiga hari menjelang eksekusi, pendampingan makin intensif.
Malah ada terpidana yang minta didampingi setiap jam sekali untuk berdoa. ”Terpidana harus selalu dimotivasi agar tidak frustrasi menjelang saatnya tiba,” ungkapnya.
Untuk materi pendampingan, Hasan tidak pernah mengungkit-ungkit masa lalu terpidana yang kelam. Dia juga tidak pernah menggurui. Sebab, itu akan membuat terpidana down dan bahkan menolak didampingi.
”Yang dibutuhkan adalah motivasi dan perbaikan diri serta keikhlasan. Bagaimana membuat waktu hidupnya bermanfaat,” tuturnya.
Menjelang eksekusi, Hasan mengajak terpidana untuk menjalani ritual. Yakni, melakukan salat Taubat agar semua dosa yang pernah dia lakukan diampuni Tuhan.
Setelah itu, terpidana akan mengenakan kain kafan putih dan minyak wangi. Tujuannya, mereka mati dalam keadaan suci. ’’Mudah-mudahan jalan mereka diberi kelancaran,’’ tandas Hasan. (*/c9/c10/ari)
Peran rohaniwan cukup membantu dalam proses melancarkan ”jalan” para terpidana mati menjelang eksekusi. Seperti yang dikerjakan KH Hasan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu