Khalid Mashal Jadi Calon Pengganti Ismail Haniyeh di HAMAS, Siapa Dia?

Di Kuwait, Abdul Kadir bekerja di sektor pertanian sekaligus menjadi imam.
Saat berusia 15, Mashal bergabung dengan Ikhwanulmuslimin, sebuah organisasi yang turut melahirkan Intifadah I di wilayah Palestina koloni Israel pada akhir dekade 1980-an.
Mashall juga pernah menjalani profesi guru sekolah.
Namun, dia memutuskan bergabung dengan HAMAS dan menjadi juru lobi di luar Palestina selama bertahun-tahun.
Pada 2001, Mashal terpaksa hijraj ke Suriah.
Langkah itu merupakan imbas keputusan Pemerintah Yordania menutup kantor HAMAS di Amman pada Agustus 1999, serta pengeksilan Mashal dari Qatar yang menjadi salah satu basis penting bagi operasi HAMAS di luar Palestina.
Mashal pun menjalankan HAMAS dari lokasi pengasingannya di Damaskus mulai 2004 hingga Januari 2012.
Pada awal 2012, Mashall terpaksa hengkang dari Damaskus setelah Presiden Suriah Bashar al-Assad bertindak keras terhadap kalangan Muslim Sunni yang terlibat pemberontakan terhadapnya.
HAMAS bakal segera memiliki pemimpin baru pasca-pembunuhan terhadap Ismail Haniyeh. Siapakah dia?
- Waka MPR Hidayat Nur Wahid: Netanyahu Lebih Pantas Ditangkap ICC Dibandingkan Duterte
- Bantah Israel, Trump Menjamin Warga Palestina Tak Akan Diusir dari Gaza
- Menlu China Tolak Usulan Trump soal Gaza
- Donald Trump Berkuasa, Amerika & Hamas Berdialog Langsung Tanpa Perantara
- Waka MPR Hidayat Nur Wahid Kecam Israel yang Larang Bantuan Kemanusiaan Masuk ke Gaza
- Musim Dingin, Laju Peduli Bawa Kehangatan dari Indonesia ke Palestina