Khansa Syahlaa, Pendaki Cilik dari Bogor Taklukkan Gunung Tertinggi Afrika
jpnn.com, BOGOR - Luar biasa. Sebuah ungkapan yang pantas disematkan kepada Khansa Syahlaa. Di usia 13 tahun, gadis asal Bogor itu mampu menaklukkan gunung tertinggi di Afrika, Kilimanjaro yang memiliki ketinggian 5.895 meter.
Ayah Khansa, Aulia Ibnu mengatakan siswi Annahl Islamic School Ciangsana, Kecamatan Gunungputri, ini berhasil menaklukan puncak gunung tertinggi yang terletak di wilayah Tanzania itu.
“Ini merupakan program tujuh summit yang diikuti Khansa. Program ini bertujuan menaklukan tujuh puncak tertinggi di dunia. Alhamdulilah Kansha bisa menaklukan Kilimanjaro,” kata ayah Khansa, Aulia Ibnu kepada seperti dilansir Radar Bogor (Jawa Pos Group), Kamis (20/6).
BACA JUGA: Macet di Puncak Everest, Dua Pendaki Tewas
Ibnu menuturkan, tidak mudah bagi Kansha untuk menaklukan salah satu puncak tertinggi di dunia itu. Kansha bersama sang ayah mengambil rute Machame yang menghabiskan waktu tujuh hari perjalanan. Medan yang sulit juga hujan mengguyur setiap hari saat pendakian menjadi tantangan tersendiri bagi putrinya.
“Sempat di ketinggian 2.750 meter, Khansa mengalami muntah dan mual karena masih penyesuaian dengan cuaca,” tuturnya.
Kondisi inipun sempat membuat Ibnu ingin membatalkan pendakian. Namun, sang anak tetap bersemangat menaklukan salah satu puncak tertinggi di dunia itu. Ia bersama Kansha kembali melanjutkan penbdakian. “Usaha kerasnya terbayar sudah karena berhasil menaklukan puncak Kilimanjaro,” ujarnya.
Sementara itu tenaga pengajar Annahl Islamic School Ciangsana, Agus Salim mengaku bangga dengan keberhasilan anak didiknya itu. Bahkan, Kansha bukan kali pertama menaklukan puncak gunung. Kansha pernah mendaki tiga puncak gunung sekaligus di Jawa Tengah.
Khansa Syahlaa, remaja berusia 13 tahun berhasil menaklukan puncak gunung tertinggi di Afrika, yakni Puncak Kilimanjaro.
- Cacar Monyet Jadi Masalah Kesehatan Publik Utama di Afrika
- Afrika Minta Barat Kucurkan Rp 9,2 T untuk Penanganan Cacar Monyet
- China Janji Guyur Afrika dengan Hibah Militer Rp 2,1 T
- Menparekraf: HLF-MSP dan IAF ke-2 2024 Perkuat Citra Indonesia di Kawasan Afrika
- Tutup Forum Parlemen RI-Afrika, Puan: Lawan Kebijakan yang Hambat Kemajuan Negara Berkembang
- Membuka IAPF di Bali, Puan Singgung RI-Afrika Punya Sejarah Panjang Sejak KAA di Era Presiden Soekarno