Kharisma Sultan Tetap Melekat di Golkar
Rabu, 29 Agustus 2012 – 15:34 WIB
JAKARTA - Partai Golkar (PG) mengikhlaskan bila Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X harus meninggalkan partai karena perintah Undang-undang. "Kalau itu sudah diatur oleh UU maka itu harus ikuti saja dan Golkar juga terima," kata anggota DPR dari Fraksi PG, Yorris TH Raweyai, kepada wartawan, Rabu (29/8), di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
Yorris menambahkan, yang keluar dari PG itu hanya fisiknya Sultan saja. Menurutnya, tidak masalah jika Sultan harus meninggalkan PG.
"Dia (Sultan) keluar bukan karena keinginan dia tapi karena ada pengaturan dalam UU. Jadi, karena UU jadikan hati dia dan platform kegolkarannya tidak akan luntur," kata Yorris.
Karenanya Yorris meyakini keluarnya Sultan tidak akan membuat suara PG berkurang. "Saya kira tidak, malah sekarang membaik kok, malah meningkat. Artinya meskipun dia (Sultan) tidak di Golkar karena UU, tapi kharisma dia tetap Golkar," pungkas Yorris.
JAKARTA - Partai Golkar (PG) mengikhlaskan bila Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X harus meninggalkan partai karena
BERITA TERKAIT
- Menjelang Muktamar PBB, Bang Ferry Diunggulkan Jadi Ketua Umum
- Jokowi Ucapkan Selamat Ultah ke-52 PDIP, Darmizal: Sikap Terpuji, Patut Jadi Contoh
- Ikhtiar Taruna Merah Putih Memikat Anak Muda Melalui Logo Baru
- DPR Mendukung Pemerintah untuk Tingkatkan Produksi Garam Lokal
- Kembali Terpilih jadi Gubernur Sumsel, Herman Deru Siap Menyukseskan Program MBG
- Absen di Acara HUT ke-52 PDIP di Jakarta, Bambang Pacul Beri Penjelasan, Ternyata